Lalu apa maksud Farhan menyebut Bustami sebagai numeric man?
“Artinya dia menguasai semua data. Misalnya kita tanya, 'Pak bus, ada berapa jembatan di Aceh yang rusak?'. Dia langsung bisa sebut, 'oh jembatan yang mestinya diurus negara sekian, sini, sini, sini'."
"Apa yang harus dilakukan? 'mestinya begini-begini, yang diurus provinsi ada di kabupaten ini,' begini-begini dia langsung tau,” jelas Farhan.
Menurut Farhan, mengetahui angka, mengetahui permasalahan, mencerminkan kemampuan Intelektual.
“Daya tarik bagi saya itu penting mengetahui angka. Mengetahui permasalahan itu adalah cerminan daripada kemampuan intelektual. Nah itu penting sekali,"
"Jadi kadang kalau bertemu di beberapa tempat, apakah di Jakarta atau di sini, kalau kita ngobrol tentang Aceh, sering sekali beliau itu mengeluarkan angka. Karena tidak semua birokrat menguasainya,” tambahnya.(*)