Dalam seminggu terakhir pasukan Rusia dari kelompok tempur Utara, Selatan, dan Barat telah melenyapkan 11.800 tentara angkatan bersenjata Ukraina dan tentara bayaran asing.
Pasukan Ukraina mencoba menembus wilayah Republik Rakyat Lugansk, yang berada di bawah kendali Rusia.
Pasukan Rusia menangkis 45 serangan balik tentara Ukraina, pakar militer Andrey Marochko mengatakan kepada kantor berita TASS, dikutip Selasa (5/11/2024).
"Selama seminggu terakhir, pasukan bersenjata Ukraina melanjutkan upaya mereka untuk menahan aksi ofensif angkatan bersenjata Rusia di wilayah Kharkov, Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk,” katanya.
“Dari 26 Oktober hingga 1 November 2024, satuan-satuan dari Kelompok Tempur Barat dan Selatan (Rusia) menangkis 45 serangan balik musuh (Ukraina),” sambungnya.
Marochko mengatakan, kerugian besar dialami angkatan bersenjata Ukraina di wilayah kekuasaan penuh kelompok tempur Utara, Selatan dan Barat Rusia.
“Dalam satu periode pelaporan (seminggu), sekitar 11.820 tentara dan prajurit bayaran Ukraina, yang berarti 510 lebih banyak dari periode pelaporan sebelumnya," kata Marochko.
Ia menambahkan bahwa selama periode tersebut, militer Rusia menghancurkan 196 kendaraan, 89 berbagai kendaraan lapis baja.
Kemudian lima tank, tiga peluncur sistem roket peluncur ganda, 96 senjata artileri lapangan, 18 stasiun perang elektronik dan anti-baterai, serta 30 depot amunisi lapangan.
Namun belum diketahui apakah pasukan Korea Utara terlibat dalam membantu Rusia melawan Ukraina di sepanjang garis perbatasan.
Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa, pekan lalu sekitar 12.000 tentara Korea Utara, termasuk 500 perwira dan tiga jenderal, berada di Rusia untuk menjalani pelatihan.
Mereka secara bertahap akan bergabung dengan pasukan Rusia dalam menghadapi pertempuran melawan Ukraina.
Disisi lain, Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui menegaskan bahwa Korea Utara akan mendukung Rusia hingga mencapai kemenangan di Ukraina.
Dalam pertemuannya pada Jumat (1/11/2024) dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Choe juga menuduh AS dan Korea Selatan merencanakan serangan nuklir terhadap negaranya.
“Hubungan persahabatan tradisional kita yang telah teruji oleh sejarah, saat ini sedang meningkat ke tingkat baru hubungan persahabatan militer yang tak terkalahkan,” katanya.