SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengumumkan struktur kepengurusan partainya di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta pada Kamis (7/11/2024) sore.
Dari ratusan nama yang dibacakan, tidak ada nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ataupun putra sulungnya, yakni Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka.
Bahlil membacakan bahwa Ketua Dewan Pembina Partai Golkar adalah Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar adalah Ir., H. Aburizal Bakrie.
Saat membacakan susunan pengurus Partai Golkar dari struktur, dewan kehormatan, dewan pembina, sejumlah nama populer masuk dalam susunan pengurus seperti Menpora Dito Ariotedjo dan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil.
Namun, hingga akhir pengumuman, tak ada nama Jokowi atau Wakil Presiden RI saat ini, Gibran Rakabuming Raka, yang masuk kepengurusan Partai Golkar.
Bahlil mengatakan, jumlah kepengurusan di periode sebanyak 150 orang, lebih sedikit dari jumlah kepengurusan di periode sebelumnya yang mencapai 250 orang.
Bahlil pun berharap, susunan kepengurusan baru Partai Golkar ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"Semoga pengurus yang baru bisa menjalankan amanah dengan baik, untuk mewujudkan kerja keras Partai Golkar untuk menyambut forum pesta demokrasi untuk memperjuangkan suara rakyat," ujarnya.
Penjelasan Bahlil soal Nama Jokowi Tak Ada di Kepengurusan Golkar
Ditanya soal tidak adanya nama Jokowi dan Gibran dalam kepengurusan Partai Golkar, Bahlil mengatakan bahwa rumor tersebut justru didengarnya dari awak media yang menanyakan kepadanya.
Dia juga menyebut bahwa rumor Jokowi dan Gibran bakal bergabung dengan Partai Golkar sudah santer sejak bulan Agustus 2024.
Bahlil lantas mengatakan bahwa Partai Golkar sangat menghargai semua tokoh bangsa dan memang mengharapkan semuanya mengabdikan diri kepada rakyat, bangsa, dan negara melalui Golkar.
Namun, dia menyebut bahwa nama Jokowi maupun Gibran memang tidak ada dalam kepengurusan Partai Golkar.
“Sampai dengan hari ini, kami menyampaikan bahwa nama Bapak Presiden ke-7 yaitu Bapak Presiden Jokowi tidak dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, dewan pembina maupun dalam struktur. Termasuk, Mas Wapres (Gibran),” kata Bahlil, Kamis.