Penggunaan henna sendiri umumnya berupa bubuk, kemudian dicampur dengan air atau sebagainya. Lalu henna daplikasikan di kuku hingga area tangan, ditunggu beberapa menit hingga kering lalu dicuci. Setelah dibilas, henna nantinya hanya meninggalkan warnanya saja.
"Maka warnanya itu tidak menghalangi sampai air ke kulit karena warna adalah warna, tidak ada zatnya tersisa, tidak ada materinya dan tidak ada bendanya hanya warna jadi sah sah saja," sambung Buya Yahya.
Hal ini berbeda dengan cat kuku atau biasa disebut kutek.
Kutek bahannya lebih tebal sehingga kuku yang dicat kutek tidak tertembus air saat berwudhu, sementara kuku bagian yang wajib dibasuh saat bersuci. Dan, tentunya memakai kutek tidak diperbolehkan karena wudhu menjadi tidak sah.
"Kutek, karena itu menghalangi kuku maka itu tidak sah wudhunya. Kutek ini jenis yang tidak mudah hilang dan hilangnya adalah berangsur-angsur, sedikit demi sedikit," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)