Kemuliaan Seorang Guru, Dr Wahyu Khafidah: Profesi yang Mencerdaskan Generasi Bangsa
SERAMBINEWS.COM - Guru telah lama dikenal sebagai pekerjaan yang mulia, tidak hanya karena perannya dalam memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi penerus bangsa.
Kaprodi PIAUD Universitas Serambi Mekkah, Dr Wahyu Khafidah menyebutkan, guru memiliki tugas yang sangat mulia, seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi siswa didik.
“Tugas guru bukan hanya sebagai tranfer of knowledge. Bahkan guru sangat berperan dalam mengembangkan kompetensi akademik siswa dan bertanggung jawab secara intelektual, professional, sosial, spiritual dan pribadi dari peserta didik,” katanya, Kamis (21/11/2024).
Kemulian menjadi seorang guru telah disebut dalam QS Ali Imran ayat 104 yang artinya “Hendaklah ada diantara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Selanjutnya dalam QS Al Mujadalah ayat 11, yang artinya “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
“Dalam ayat ini Allah SWT meninggikan derajat orang yang berilmu dan mengajarkan kepada manusia. Orang yang mempunyai derajat yang tinggi disisi Allah adalah orang yang berilmu dan beriman kepada Allah SWT” ujar Dr Wahyu Khafidah, yang juga Ketua Muslimah Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh.
Disamping itu, hadis riwayat Bukhari juga menyebutkan “Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fiqh dan ulama. Disebut guru apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sediki yang lama-lama menjadi banyak,”.
Menjadi guru juga memiliki pahala yang sangat spesial seperti orang mengerjakan amal perbuatan baik.
Seperti hadis riwayat Muslim “Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya,”.
“Dengan memperingati Hari Guru pada 25 November 2024, mari para guru tetap bersemangat dalam mendidik anak-anak bangsa,"
"Mendidik dengan hati maka akan membawa peserta didik ke arah cita-cita bangsa Indonesia. Guru merupakan orang tua di sekolah tentunya memiliki keutamaan dan kemulian,” ujarnya.
Dr Wahyu Khafidah mengatakan, menjadi guru akan mendapatkan balasan pahala yang selalu mengalir meskipun nantinya sudah meninggalkan dunia ini.
Hal ini telah disebutkan dalam hadis “Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya (HR. Muslim).
“Pahalanya mengalir terus menerus selama ilmu itu digunakan dan bermanfaat. Dengan momentum Hari Guru, mari kita lebih menghargai guru yang telah mendidik dan membentuk generasi bangsa karena mereka menjadi sosok sentral yang sangat memegang peranan penting demi kelangsungan bangsa ini,” pungkasnya
(ar)