Oleh karena itu, kata Tgk H Musannif, memilih pemimpin tidak boleh sembarangan. Integritas, keilmuan, dan rekam jejak harus menjadi pertimbangan utama.
“Perubahan tidak akan terjadi tanpa persatuan. Umat Islam harus mengedepankan ukhuwah Islamiyah, mengesampingkan perbedaan kecil, dan fokus pada tujuan bersama: menghadirkan pemimpin yang adil dan membawa maslahat bagi umat,” tambahnya.
Dalam sejarah, kata Tgk. H. Musannif, kejayaan umat selalu terjadi ketika mereka bersatu, baik dalam pemerintahan, ekonomi, maupun dakwah.
“Semoga Allah SWT memberikan kita pemimpin yang adil dan bijaksana, serta menuntun kita menuju kejayaan Islam,” pungkasnya. (ar)