Jauh hari sebelum merebaknya COVID-19, dimana digitalisasi menjadi wajib dalam proses pembelajaran, Manpat telah memulainya. Tahun 2006, ketika madrasah dipimpin oleh Sri Rahayuningsih, atas inisiatif Nurchaili, guru kimia yang juga mengampu pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Manpat telah memelopori pembelajaran digital yang saat itu populer dengan istilah pembelajaran berbasis TIK.
Seluruh guru dan tenaga kependidikan diberi pelatihan TIK agar terampil memanfaatkannya dalam pembelajaran.
Kegiatan ini turut diberitakan oleh harian kebanggaan rakyat Aceh ini pada edisi Jum’at, 4 Agustus 2006.
Masih terkait dengan digitalisasi, Manpat juga menjadi salah satu madrasah pengelola laman (website) sekolah terbaik.
Pada tahun 2015, laman Manpat yang saat itu beralamat mandarussalamacehbesar.sch.id, terpilih sebagai laman sekolah terbaik di Aceh.
Laman yang dibangun dan dikelola atas dedikasi Nurchaili ini, berhasil meraih juara satu lomba website sekolah tingkat SMA sederajat se-Aceh yang diadakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh.
Sebagai sarana informasi dan komunikasi publik lainnya, Manpat juga menerbitkan majalah madrasah ”MANDAS” yang terbit secara berkala dua kali setahun.
Majalah ini cetak perdana tahun 2013 dan telah memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
Pada tahun 2021, guru dan siswa Manpat dipercaya sebagai penulis skrip dan pemeran dalam pembuatan video pembelajaran kimia ’Bentuk Molekul’ yang diproduksi oleh Balai Tekkomdik, Disdik Aceh.
Beberapa prestasi Manpat tergolong fenomenal dan belum dimiliki oleh madrasah lainnya di Aceh.
Manpat adalah pemegang rekor Aceh untuk kategori guru madrasah berprestasi.
Pada tahun 2008, guru Manpat dinobatkan sebagai juara satu Guru Madrasah Aliyah Teladan tingkat nasional.
Prestasi ini adalah yang pertama sepanjang sejarah madrasah di Aceh.
Satu dekade kemudian (2018), guru Manpat terpilih sebagai juara pertama Guru Madrasah Aliyah Berprestasi Nasional.
Sebelumnya pada tahun 2014, guru Manpat juga meraih juara tiga Guru SMA/MA Berprestasi Tingkat Nasional yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Nasional, sekarang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Capaian ini juga yang pertama bagi Aceh untuk jenjang guru SMA berprestasi.