Menurutnya, pameran keliling adalah bentuk konkret upaya pelestarian budaya yang sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi terhadap budaya, tetapi juga mendorong generasi muda untuk lebih mengenal identitasnya. Dengan pemahaman yang baik tentang sejarah dan budaya, kita dapat membangun masa depan yang lebih kuat dan bermartabat,” ujar Kadisbudpar Aceh.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini dapat memperkuat sektor pariwisata budaya Aceh.
“Ketika masyarakat lokal memahami dan mencintai budayanya, cerita ini dapat dibagikan kepada wisatawan yang datang. Pariwisata budaya memiliki daya tarik yang unik, dan ini harus terus kita kembangkan.”
Pameran ini diharapkan dapat memperluas wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara instansi pendidikan dan lembaga kebudayaan dalam memperkuat edukasi sejarah Aceh di berbagai kalangan.(*)