Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Kondisi memprihatinkan dialami oleh Siti Zahara (41), seorang ibu janda yang tinggal di sebuah rumah tak layak huni di Desa Rambong, Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat, selama lebih dari lima tahun.
Rumah yang hanya berupa gubuk reot tersebut tak layak untuk ditinggali dan sangat jauh dari standar kesehatan dan keamanan.
Mantan Panglima GAM Meulaboh, Jauhari yang akrab disapa Pang Jauhari, kepada Serambinews.com, Selasa (3/12/2024) mengatakan, seharusnya permasalahan seperti ini sudah lebih lama mendapatkan perhatian dari pihak berwenang, baik itu dari pemerintah kampung, kecamatan, maupun kabupaten.
"Seharusnya kondisi ini sudah lama dilaporkan ke kecamatan atau kabupaten. Wanita miskin ini kini menjanda dan hidup bersama dua anaknya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Tak seharusnya mereka dibiarkan hidup dalam keadaan yang begitu sulit," ujar Pang Jauhari dengan penuh keprihatinan.
Dikatakannya, bahwa Siti Zahara yang berjuang keras untuk menghidupi dua orang anaknya, terpaksa tinggal di gubuk reyot yang nyaris roboh. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami sangat prihatin melihat kondisi ibu Zahara,” ungkapnya.
Ia seorang wanita yang tabah, namun kondisi rumah yang sangat tidak layak ini seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Ini bukan hanya masalah satu keluarga, tapi juga persoalan sosial yang harus ditanggapi dengan serius," tambah Pang Jauhari.
Pihaknya juga meminta agar masalah ini segera ditindaklanjuti dan tidak dibiarkan berlarut-larut, bukan hanya di Desa Rombong tetapi juga di desa lainnya di Aceh Barat, jika ada jangan dibiarkan begitu saja.
Menurutnya, sudah saatnya semua pihak, termasuk pemerintah daerah, donatur, dan masyarakat untuk turut serta memberikan bantuan kepada warga yang paling membutuhkan.
"Kami berharap agar bantuan dapat segera diberikan untuk meringankan beban hidup ibu Zahara dan dua anaknya. Jangan biarkan mereka terus menderita hanya karena keadaan ekonomi dan potensi diskriminasi politik yang mungkin terjadi di tingkat kampung atau kecamatan," tegas Pang Jauhari.
Sebagai seorang ibu yang berjuang sendiri, Siti Zahara sangat membutuhkan uluran tangan, baik dari pemerintah maupun masyarakat luas. Masyarakat setempat pun berharap agar pemerintah Kabupaten Aceh Barat segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan, agar Siti Zahara dan anak-anaknya dapat merasakan kehidupan yang lebih baik dan layak.
Dalam kondisi yang semakin sulit, banyak yang berharap agar kisah ini menjadi perhatian serius dan langkah nyata untuk membantu warga miskin yang selama ini terlupakan.(*)