SERAMBINEWS.COM, KURSK - Tentara Korea Utara disebut telah menembak mati delapan pasukan Rusia di Kursk.
Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) mengungkapkan pada Sabtu (14/12/2024), insiden tersebut tak disengaja dan disebabkan lantaran kendala bahasa.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melaporkan bahwa sejumlah tentara Korea Utara telah bergabung dalam operasi Rusia di Kursk.
Dikutip dari Kyiv Independent, HUR melaporkan melalui saluran Telegram resminya, bahwa sekelompok tentara Korea Utara melepas tembakan ke arah pasukan unit Akhmat Chechnya.
Serangan tentara Korea Utara itu diduga telah membunuh delapan pasukan Rusia.
Meski begitu, laporan tersebut sulit diverifikasi kebenarannya.
HUR mengatakan insiden tersebut terjadi karena kendala bahasa antara tentara Korea Utara dan pasukan Rusia.
Mereka menyebut bahwa hal itu terus menjadi hadangan yang paling menyulitkan di medan perang.
HUR mengklaim sekitar 200 pasukan Rusia dan unit Korea Utara telah terbunuh dalam peperangan melawan Ukraina.
Sebelumnya pejabat Ukraina dan Barat telah memperingatkan bahwa sekitar 10.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Kursk.
Kursk sendiri merupakan wilayah Rusia yang direbut Ukraina pada Agustus lalu, setelah Moskow menginvasi negara Zelenskyy pada Februari 2022.
HUR mengatakan militer Rusia telah menggunakan protokol khusus di mana tentara Korea Utara ditempatkan.
Mereka mengungkapkan tentara Rusia harus melakukan inspeksi sebelum memasuki area tersebut dan menyita ponsel dan alat elektronik mereka.
Pertama kali terjadinya pertempuran langsung antara tentara Korea Utara dan militer Ukraina dilaporkan terjadi di Kursk awal November.
Menurut Zelenskyy, tentara Korea Utara belum dikerahkan ke sejumlah area di medan perang, tetapi di masa depan hal itu akan berubah.
Baca juga: 500 Tentara Korea Utara Tewas Terbunuh di Kursk, Disebut akibat Serangan Rudal Storm Shadow Ukraina
Tentara Korea Utara Disebut Berandil Rebut Wilayah di Kursk
Tentara Korea Utara disebut tampil baik dalam membantu Rusia di medan laga melawan Ukraina.
Bahkan pasukan Kim Jong-un itu disebut berandil dalam merebut kembali sebuah wilayah di Kursk, Rusia, yang sempat dikuasai pasukan Ukraina.
Hal itu diungkapkan pengamat sekaligus jurnalis dan blogger Rusia, Yuri Kotenok.
Pertempuran di wilayah tersebut telah berlangsung selama beberapa pekan.
“Mereka berjalan sejauh 2 km ke ladang ranjau, masuk ke dalam desa dengan kecepatan cahaya, dan kemudian menghancurkan kontingen Wehrmacht Ukraina,” ujar Kotenok kepada 400.000 pengikutnya di media sosial Telegram, seperti dilansir Telegraph, Jumat (13/12/2024).
Dalam pernyataannya, Kotenok juga menggunakan referensi yang kerap digunakan Rusia untuk menggambarkan pasukan Ukraina yaitu Nazi.
Kotenok, yang juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan militer Rusia, mengatakan tentara Korea Utara hanya memerlukan waktu 2,5 jam untuk menduduki Plekhovo pada pekan lalu.
“Mereka tak akan menangkap tahanan, dan mereka juga tak akan melakukannya di masa depan,” ucapnya.
Klaim tentang serangan tentara Korea Utara ke posisi Ukraina di Kursk tersebut tak bisa diverifikasi secara independen.
Meski begtu, sejumlah blogger militer Rusia juga melaporkan adanya serangan tersebut.
Dua blog militer besar Rusia mengatakan pasukan Korea Utara telah bertindak secara kolektif dengan nama panggilan, Kim, untuk misi yang tak diakui secara resmi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Blogger militer Rusia lainnya, Kolonel Cassad, lebih terbuka terkait hal tersebut.
“Kamerad kami Korea Utara telah mengalami ‘tembakan pembaptisan’ secara efektif. Kamerad Kim Jong-un akan sangat bangga,” tambahnya.
Lembaga pemikir yang berbasis di Amerika Serikat, Institut Studi Perang, mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menduduki Plekhovo.
Namun, mereka tak melaporkan adanya keterlibatan pasukan Korea Utara.
Baca juga: Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 22 Orang, Zionis Berdalih Targetkan Hamas
Baca juga: Belajar Bahasa Korea : Berikut Ucapan Selamat untuk Semua Momen Spesial
Baca juga: Langkah Global Madrasah, Siswa MAN 1 Banda Aceh Menuju China