“Saya prihatin karena setiap semester harus menandatangani surat pemberhentian mahasiswa. Ini mempengaruhi reputasi kampus kita,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan, pentingnya pembenahan sarana dan prasarana kampus untuk meningkatkan kualitas layanan akademik.
Meski demikian, ia mengapresiasi upaya para dekan dan ketua program studi yang terus berjuang menjaga kualitas akademik di tengah keterbatasan.
Sementara, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Abdul Jalil Salam mengatakan, RTM kali ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan UIN Ar-Raniry hingga 2029.
Salah satu fokus utamanya adalah pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) yang telah berjalan sepanjang tahun.
“Tahun ini, kita juga akan menyelesaikan submit reakreditasi untuk 10 Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Ini momentum penting bagi peningkatan kualitas mutu universitas,” tutur Abdul Jalil.
Laporan Audit Mutu Internal 2024 turut dipresentasikan dalam kegiatan tersebut oleh Koordinator Pusat Audit Pengendalian Mutu, Saiful Akmal, MA.
Kegiatan RTM kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh Ketua Gugus Jaminan Mutu (GJM) di lingkungan UIN Ar-Raniry.(*)