Kupi Beungoh

Menitip Asa Pidie di Pundak Panglima

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfuddin Ismail, MAP, Alumnus Magister Administrasi Publik Univ Medan Area - Mantan Ketua DPRK Pidie Periode 2019-2024.

Oleh Mahfuddin Ismail*)

Abu Sarjani Abdullah bukanlah sosok baru dalam dunia pemerintahan. 

Periode ini adalah kali kedua beliau menjadi Bupati setelah sebelumnya memimpin Pidie pada tahun 2012-2017 berpasangan dengan Bapak M. Iriawan, SE sebagai Wakil Bupati. 

Pada Pilkada Serentak 2024 November bulan lalu, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Pidie ini berpasangan dengan Alzaizi, politisi muda Pidie.

Duet Sarjani - Alzaizi meraih suara tertinggi 50,79 persen atau sebanyak 115.983 suara sah. Paslon SajA, demikian akronim pasangan ini, mengungguli 3 Paslon lainnya.

Tidak perlu diragukan pula sosok Alzaizi sang pengusaha minyak yang bakal mendampingi Abu Sarjani lima tahun kedepan.

 Ia diharapkan menjadi profil generasi muda Pidie yang komunikatif dan energik.

Baca juga: Sarjani-Alzaizi Raih Suara Tertinggi di Pidie

Keberhasilan Paslon SajA dengan perolehan suara signifikan menunjukkan kuatnya kepercayaan masyarakat Pidie terhadap jiwa kepemimpinan, visi-misi, dan program yang ditawarkan. 

Saya yakin dengan hasil tersebut membuktikan bahwa masyarakat Pidie masih sangat mencintai sosok pemimpin yang berkarakter pemberani dalam mengambil kebijakan, seperti Abu Sarjani.

Kegagalan 7 tahun yang lalu ( 2017-2024 ) telah membangkitkan kembali semangat rakyat Pidie untuk memilih kembali sang idola Abu Sarjani.  
 
Hal ini selaras seperti yang tertera dalam Visi Misi Abu Sarjani - Alzaizi bahwa paradigma "Tapuga Pidie" adalah mentari baru bagi kemajuan daerah yang dikenal sebagai lumbung padi terbesar di Provinsi Aceh itu.

Baca juga: VIDEO - Sarjani Abdullah - Alzaizi Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat Pidie

Meski kemenangan telah diraih, jalan menuju keberhasilan sejatinya baru saja dimulai. 

Melanjutkan program-program yang sudah di canangkan oleh Abu sarjani di peridoe 2012-2017 untuk membangun Pidie beumeusyeuhu dan Bersyari’at. 

Karena keberhasilan yang sesungguhnya terletak pada konsep kolaborasi dan merangkul semua elemen masyarakat dalam membangun Pidie yang menyimpan potensi sumber daya alamnya luar biasa.

Pendidikan dan Reformasi Birokrasi

Apresiasi dan perlu diacungi jempol terhadap komitmen Abu Sarjani - Al zaizi untuk memajukan sektor pendidikan, termasuk inisiatif dan menggagas lahirnya kampus Perguruan negeri di Kabupaten Pidie, atau minimal membangun pendidikan vokasi atau setara dengan politeknik. 

Ruang itu masih sangat terbuka bila beliau maupun membangun Komunikasi dengan semua stake holders, dengan jaringan yang sudah beliau bangun semasa menjabat bupati yang lalu.

Semuanya akan bisa di realisasikan, saya melihat potensi yang sangat besar adalah mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an atau perguruan tinggi lainnya.

Kita berharap, potensi sumber daya alam Pidie akan menjadi sebuah berkah ketika ketrampilan (keahlian) bagi angkatan kerja usia produktif telah disiapkan sejak dini. 

Baca juga: Abu Sarjani Hadiri Zikir Akbar Perdana, Usai Ditetapkan Sebagai Bupati Terpilih

Dunia kini sudah berubah, dan tentu saja perlu dipersiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi Pidie, sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.

Seiring dengan tuntutan zaman, maka sepatutnya kepemimpinan Sarjani - Alzaizi dibarengi dengan roda pemerintahan yang "on the track".

Artinya birokrasi harus lincah dengan performa yang tangguh dan responsif. 

Pemerintah Pidie di bawah kendali Abu Sarjani - Al Zaizi Harus aktif “menjemput anggaran” baik anggaran di Pemerintah Aceh maupun anggaran di Pemerintah Pusat. 

Tanpa penambahan anggaran Pidie, tentu sangat susah dalam membangun Pidie tercinta karena keterbatasan anggaran yang di miliki kabupaten Pidie saat ini.

Baca juga: Sarjani-Alzaizi Menang, Rakyat Pidie Mau Apa?

Sebagai motor penggerak pelayanan publik, kinerja birokrat diberbagai sektor tidak boleh melempem.

Apalagi instansi primer yang bertanggung jawab dalam mengantisipasi banjir dan upaya pengendalian bencana alam.

Akhirnya, kerinduan masyarakat terjawab, Pidie kini memasuki era baru dengan sejuta harapan perubahan.

Selepas jeda, panglima pun kembali memimpin untuk Satu Tujuan TAPUGA PIDIE. Tabik!!!

*) PENULIS adalah Alumnus Magister Administrasi Publik Univ Medan Area - Mantan Ketua DPRK Pidie Periode 2019-2024.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkini