SERAMBINEWS.COM - Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh mencatat jumlah volume transaksi digital mencapai 1,9 triliun, ini terjadi karena selain memasuki era kepraktisan namun juga adanya faktor generasi milenial dan gen Z di Indonesia khususnya di Aceh.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Perwakilan BI Aceh, Rony Widijarto P saat acara Silaturahmi Awal Tahun Penggiat Digitalisasi Ekonomi Syariah dengan tema “Perkuat Muamalah untuk Kesejahteraan Ummat” yang berlangsung di Aceh Besar, Rabu (15/1/2025).
Rony menyebutkan dalam meningkatkan inklusi keuangan, tidak terlepas dari digitalisasi khususnya QRIS. Selain mendapatkan akses keuangan dengan mudah, digitalisasi juga memudahkan masyarakat terjangkau secara cepat.
Melihat banyaknya manfaat digital, hal ini juga dirorong oleh sikap generasi Milenial dan Gen Z yang ingin praktis termasuk dalam sistem pembayaran, hal ini tidak hanya berlaku di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
"Ini adalah era kemudahan untuk sistem pembayaran, sekarang anak-anak muda Gen milenial dan gen Z mereka ingin praktis dan itu terjadi merata di berbagai negara termasuk di Indonesia," ujar Rony.
Baca juga: Dorong Digitalisasi hingga Kemandirian Finansial di Dayah, BI Aceh Bangun HIBITREN Lewat Wirausaha
Dalam menyambut budaya kepraktisan pembayaran ini, terlihat jelas dari naiknya jumlah transaksi QRIS mencapai 1,9 triliun hingga November 2024 dengan total 15,6 juta transaksi di Aceh.
Rony mengungkap, jumlah tersebut merupakan pencapaian yang melebihi target dari yang ditetapkan di tahun 2024.
"Kita tetapkan 10,2 juta untuk transaksi QRIS, ternyata baru sampai di bulan November sudah 15,7 juta, ini menjadi momen yg bagus," timpalnya.
Sementara, jumlah merchant QRIS di Aceh sampai dengan November 2024 tercatat sebanyak 172.616 dengan jumlah user atau pengguna sebanyak 652.682, bertambah 11.593 sejak Januari sampai dengan November 2024.
Penigkatan jumlah transaksi QRIS tidak hanya didorong oleh budaya kepraktisan ditambah Gen Z dan milenial, tetapi juga karena kolaborasi semua pihak hingga momentum Pekan Olahraga Nasional (PON).
"PON kemarin kita jadikan momen untuk bagaimana kita bisa melayani masyarakat yang sebagian besar terutama masyarakat kota yang sudah nyaman dengan trasaksi QRIS, akhirnya kita akselerasi dan rasakan bersama," sambungnya.
Baca juga: Rekor Tertinggi, BI Ungkap Ekonomi Aceh Tumbuh Signifikan pada 2024, 5 Faktor Ini Penyumbangnya
Rony juga mengungkap peningkatan jumlah transaksi digital tersebut terjadi di lini pemerintahan di semua Kabupaten Kota di Provinsi Aceh
"Alhamdulillah untuk semester dua 2024, itu semua kab kota dan provinsi di Aceh sudah digital semua, artinya memang sudah di-QRIS-kan atau sudah ada transaksi yang melalui digital itu, tinggal nanti kita bersama-sama mendorong meningkatkan volume transaksinya," pungkasnya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)