Berita Banda Aceh

Dorong Digitalisasi hingga Kemandirian Finansial di Dayah, BI Aceh Bangun HIBITREN Lewat Wirausaha 

Program ini bertujuan memperkuat kemandirian finansial pesantren melalui pengelolaan kewirausahaan dan santri terbiasa untuk memulai wirausaha.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
IST
Rony Widijarto memberikan sambutan dalam kegiatan silaturahmi Penggiat Digitalisasi Ekonomi Syariah bertajuk “Perkuat Muamalah untuk Kesejahteraan Ummah” yang berlangsung di Banda Aceh, Rabu (16/1/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh terus mendorong pengembangan digitalisasi dan ekonomi syariah di lingkungan pesantren atau dayah melalui pembentukan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN). 

Program ini bertujuan memperkuat kemandirian finansial pesantren melalui pengelolaan kewirausahaan dan santri terbiasa untuk memulai wirausaha.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BI Aceh, Rony Widijarto dalam kegiatan silaturahmi Penggiat Digitalisasi Ekonomi Syariah bertajuk “Perkuat Muamalah untuk Kesejahteraan Ummah” yang berlangsung di Banda Aceh, Rabu (16/1/2025).

"Kita ada bangun yang namanya HIBITREN, ini merupakan wadah penguatan kemandirian pesantren yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren," ujarnya. 

Dalam hal ini, BI Aceh mendorong dayah di Aceh melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana. 

"Kami berupaya mendorong beberapa pesantren dayah dengan memberikan sarana dan prasarana supaya memulai usaha wirausaha," kata Roni. 

Baca juga: Perkuat Ketahahan Ekonomi Daerah, BI Aceh Beri Tiga Dukungan Strategis untuk UMKM

Baca juga: Akhir Tahun 2024, BI Aceh Bahas Pengendalian Inflasi hingga Perkuat Hilirisasi Komoditas Pangan

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, BI Aceh Gelar Meuseuraya Festival, Ini Rangkaian Acaranya

Dengan dorongan tersebut, diharapkan dayah di Aceh bisa menjadi wirausaha, minimal dapat memproduksi untuk konsumsi sendiri.

Menurut Rony, beberapa hal yang dapat diberdayakan di dayah untuk membangun wirausaha adalah produk atau barang-barang yang ada potensi permintaan dan tidak akan rugi, seperti produk pertanian yang akan selalu menjadi produk potensial, kemudian disusul peternakan hingga produksi air kemasan.

Dengan adanya pemberdayaan ekonomi di dayah, diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pesantren namun juga menjadi salah satu sumber penerimaan finansial.

"Salah satu upaya juga melalu ini kita kumpulkan dalam acara satu tahun sekali FesYar supaya saling memotivasi melihat bagimana pesantren bisa mengelola kewirausahaan dan santri terbiasa untuk memulai wirausaha," timpalnya.

Selain itu, BI Aceh juga mendorong digitalisasi di dayah lewat program WUBI, Wirausaha Unggulan Bank Indonesia dengan memberikan modul dalam memperbaiki produk yang dihasilkan sehingga bisa dipasarkan lewat digital, mulai dari desain pengemasan hingga cara penjualan digital di e-commerce.

"Tentu ini bertujuan agar menjadi sarana dan upaya untuk memudahkan transaksi ke sektor ekonomi," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved