Konflik Palestina vs Israel

Hamas Tunda Pembebasan Tawanan karena Ulah Israel, Netanyahu Ancam Lanjutkan Pertempuran

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUBIR AL QASSAM- Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, mengumumkan pada 10 Februari bahwa gerakan perlawanan akan menunda pembebasan tawanan berikutnya dari Gaza karena pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.

Tak lama setelah pernyataan Netanahu itu, militer Israel mengumumkan penempatan tambahan pasukan ke Israel selatan, termasuk mobilisasi pasukan cadangan.

 Seorang pejabat Hamas sebelumnya mengatakan bahwa para sandera Israel hanya bisa dipulangkan jika gencatan senjata dipatuhi.

Pejabat itu menepis “bahasa ancaman” Trump saat Trump mengatakan dia akan “membiarkan kekacauan terjadi” jika para sandera tidak dibebaskan.

“Trump harus ingat bahwa ada kesepakatan yang harus dihormati oleh kedua belah pihak, dan ini adalah satu-satunya jalan untuk memulangkan para tahanan (Israel),” kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, kepada Reuters.

Hamas sebelum mengatakan, Israel melanggar gencatan senjata dengan melakukan sejumlah penembakan mematikan serta menunda pengiriman bantuan dan menghambat kembalinya warga Gaza ke Jalur Gaza bagian utara.

 Israel membantah telah menahan bantuan dan mengatakan bahwa pihaknya menembaki orang-orang yang mengabaikan peringatan untuk tidak mendekati pasukan Israel.

 “Riviera Timur Tengah” Sejauh ini, 16 dari 33 sandera telah dibebaskan sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan gencatan senjata selama 42 hari.

Lima sandera asal Thailand juga dibebaskan dalam pembebasan di luar jadwal. 

Sebagai imbalan, Israel telah membebaskan ratusan tahanan dan narapidana Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup karena melakukan serangan mematikan serta tahanan yang ditangkap selama perang dan ditahan tanpa melali proses hukum.

Sebuah kelompok yang mewakili keluarga para sandera di Israel mendesak Netanyahu untuk tetap berpegang pada perjanjian gencatan senjata.

“Kita tidak boleh mundur. Kita tidak bisa membiarkan para sandera menderita di tahanan,” kata forum sandera itu. Menurut laporan media Israel, sebanyak 76 sandera masih ditahan di Gaza, dan lebih dari 35 orang di antaranya diyakini telah tewas.

 

Baca juga: 7 Tahun Jadi TKI di Malaysia, Pria asal Sumut Ini Diringkus Saat Pulang Kampung

Baca juga: Abdul Jalil Terpilih Sebagai Ketua Umum PW PGM Indonesia Provinsi Aceh

Baca juga: Pakar PBB Sebut Rencana Trump Merebut Gaza dari Palestina Ilegal, dan Bentuk Penjajahan Masa Lalu

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini