Berita Aceh Singkil

Beredar Video Rekaman Suara Perempuan di Puskesmas Singkil Sebut Anaknya Sakit tak Ditangani Dokter

Penulis: Dede Rosadi
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puskesmas Singkil di kawasan Desa Pasar, Kabupaten Aceh Singkil.

"Puskesmas Singkil kami datang dari jam 12 tadi tapi belum ada tanggapannya, jadi di sini anakku sudah kejang-kejang dan dokternya akan datang besok pagi," kata suara dalam rekaman video yang diperkirakan merupakan orang tua pasien.

Penulis: Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Beredar video berisi rekaman suara perempuan sebut anaknya sakit, tapi tidak ada dokter yang menangani. 

Video tersebut diunggah di media sosial Facebook Ade Mara.

Kemudian dibagikan secara berantai termasuk ke grup WhatsApp. 

Hingga, Rabu (19/2/2025) pukul 12.00 WIB unggahan video di akun Facebook Ade Mara sudah 101 kali dibagikan. 

Ada empat video dalam akun Facebook Ade Mara tersebut yang terjadi di Puskesmas Singkil.

Kejadiannya diperkirakan Rabu (19/2/2024) antara pukul 24.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB malam.

Perekam video dari suaranya merupakan perempuan. 

Dalam salah satu video berdurasi 1 menit 34 detik suara dalam rekaman video menyebutkan bahwa dirinya datang ke Puskesmas Singkil membawa anaknya yang kejang-kejang. 

Namun, tidak ada dokter yang menangani.

"Puskesmas Singkil kami datang dari jam 12 tadi tapi belum ada tanggapannya, jadi di sini anakku sudah kejang-kejang dan dokternya akan datang besok pagi," kata suara dalam rekaman video yang diperkirakan merupakan orang tua pasien.

Selanjutnya video mengambil gambar pasien lain yang sedang sakit perut. 

"Ini ada pasien lagi sakit perut tapi hanya ditanya doang sakitnya aja tidak ada ditangani sama dokter-dokternya ya," ujarnya.

Baca juga: VIRAL Puskesmas Tolak Pasien Berobat Diduga Gegara Lupa Bawa KTP, Merintih Sakit Sampai Muntah

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Rully Suhaidi, saat dikonfirmasi mengatakan segera turun ke Puskesmas Singkil, untuk memastikan apa yang sesungguhnya terjadi. 

Sehingga kebijakan dalam menangani permasalahan bisa tepat.

Sejauh ini sebut Rully, laporan awal yang diterima pihaknya akibat terjadi kesalahan komunikasi. 

"Miskomunikasi. Akan turun ke puskemas untuk memastikan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Rully.

Awalnya ada seorang keluarga membawa anaknya yang step.

Step merupakan sebutan untuk kejang demam pada anak yang disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang cepat.

Anak tersebut kata Rully sudah ditangani, kondisinya pun membaik.

Akan tetapi tadi malam, pasien kembali kambuh, lalu dibawa ke Puskesmas Singkil. 

Oleh tim medis yang jaga akan dilakukan tindakan pertolongan dengan memasukan obat ke anus. 

Akan tetapi karena anak yang sakit merupakan perempuan.

Pihak keluarga menginginkan yang menangani tenaga medis perempuan. 

Sementara petugas medis yang piket adalah laki-laki.

Lantas petugas medis meminta keluarga yang memasukan obat ke anus pasien.

Itulah pangkal persoalan yang memicu terjadinya miskomunikasi.(*)

Baca juga: Ramai Pejabat Dinkes Aceh Tamiang Mundur, DPRK Berniat RDP Kadis dan Kepala Puskesmas

Berita Terkini