Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ke DPRK Langsa membawa 5 tuntutan baik terkait masalah di internal DPRK dan isu nasional.
Lima poin tuntutan mahasiswa ini dibacakan oleh Presiden Mahasiswa Unsam, Ryan Ramadhana, di hadapan Ketua DPRK Langsa Melvita Sari.
Sedangkan Ketua DPRK saat itu hanya didampingi 3 anggota dari total 25 anggota DPRK Langsa, yaitu Saifullah, Ngatiman, Dedi Saputra, dan Sri Keumala Nurli.
Tuntutan aliansi mahasiswa Unsam ini, pertama, menuntut Presiden Republik Indonesia untuk merevisi Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Kedua, mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) perampasan Aset.
Baca juga: Mahasiswa Bakar Ban di Halaman Gedung DPRK Langsa
Ketiga, menuntut DPRK Langsa untuk segera menyelesaikan problematika yang ada di internal DPRK Langsa.
Keempat, menuntut DPRK Langsa untuk menyikapi dengan tegas atas kasus eksploitasi anak di Kota Langsa.
Kelima, menuntut DPRK Langsa menyikapi dan bertindak tegas atas kasus pemukulan terhadap pelajar oleh oknum ASN di Kota Langsa.
"Jika petisi kami tidak ditindak lanjuti dalam 1 x 24 jam, maka kami akan hadir dengan massa yang lebih ramai membersamai," cetus mahasiswa ini.
Bakar Ban di Halaman
Sebelumnya, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ke Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, membakar 2 ban mobil bekas di halaman Sekretariat DPRK setempat.
Menurut mahasiswa, ban ini sengaja mereka bakar sebagai bentuk atau lambang kekecewaan mahasiswa kepada wakil rakyat daerah ini.
Mereka datang sebagai mahasiswa dan rakyat untuk menyuarakan aspirasi khususnya masyarakat Kota Langsa.
Presiden Mahasiswa, Ryan Ramadhana, dalam orasinya, menyampaikan, efek tidak ada pembahasan dan pengesahan APBK Langsa oleh DPRK Langsa, mayarakat Langsa terdampak.
Baca juga: BREAKING NEWS - Mahasiswa Gelar Demo ke Gedung DPRK Langsa, Pertanyakan Tugas dan Fungsi Dewan
Salah satunya pelayanan kesehatan yang mulai terganggu di RSUD Langsa saat ini.
Selain itu, saat ini juga tidak aada pengawasan dinas-dinas di lingkungan pemerintah daerah, dan banyak hal lainnya lagi.
"Kami badir ke DPRK hari ini atas hati nurani dan menyambung lidah masyarakat," seru Ryan dengan pengeras suaranya.
Mahasiswa Gelar Demo
Sebelumnya dilaporkan, sekitar seratusan mahasiswa Universitas Samudra, Senin (24/2/2025) menggelar aksi demonstrasi ke Kantor DPRK Langsa terkait polemik internal antara sesama anggota DPRK Langsa.
Para mahasiswa mulai melakukan aksinya sekitar pukul 11.30 WIB yang berkumpul pertama kali di depan gerbang Sekretariat DPRK Langsa di Jalan Cut Nyak Dhien Langsa.
Sebelumnya mereka dengan berjalan kaki bergerak dari kamous Universitas atau Unsam di Gampong Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama.
Mahasiswa almamater biru ini baru diizinkan masuk ke dalam halaman Kantor DPRK Langsa sekitar pukul 12.30 WIB, setelah adanya kesepakatan antara pihak kepolisian dan mahasiswa.
Terlihat saat itu langsung turun ke lapangan Kapolres Langsa AKBP Andy Rachmansyah, SIK, SH, MH, dan sejumlah PJU lainnya untuk pengamanan aksi demo mahasiswa ini.
Baca juga: Satresnarkoba Polres Aceh Timur Tangkap Kurir Sabu 1 Kg di Peureulak
Dalam orasinya itu, mahasiswa salah satunya mempertanyakan mengapa adanya penyegelan ruang kerja DPRK Langsa oleh anggota dewan sendiri, ada apa.
Mengapa hal seperti itu dipertontonkan kepada masyarakat. Hanya masalah internal itu, kepentingan masyarakat tidak dijalankan sampai sekarang.
"Mengapa tugas dan fungsi ibu bapak apa diabaikan, mengapa bapak ibu dewan tidak mengedepankan kepentingan masyarakat," sebut korlap, Ali Wardana Rangkuti.
Saat ini para demonstrasi masih berada di halaman gedung DPRK Langsa dan berhenti melakukan aksinya sejenak memasuki waktu shalat dzuhur. (*)
Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2025, 1 atau 2 Maret? Naqsyabandiyah dan Muhammadiyah Sama, NU Kapan?