Perbedaan-perbedaan yang terjadi baik di awal Ramadhan, dalam hal-hal yang lain menjelang Ramadhan, perbedaan dalam rangka yang misalnya daerah yang hanya satu hari meugang, ada yang dua hari meugang, jadi hal-hal yang seperti ini kita harapkan tidak menjadi alat yang mengurangi semangat kita di dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Apakah ada panduan khusus menjelang Ramadhan menurut ajaran Rasulullah?
Secara spesifik memang tidak ada (panduan melakukan amalan khusus menjelang Ramadhan), tetapi secara umum itu seluruh amal ibadah ada waktu tertentu. Tapi ada anjuran yang semestinya kita mempersiapkan segala sesuatunya untuk memasuki pada waktu ibadah.
Jadi maksud daripada ayat Allah “Fastabiqul Khairat” itu maknanya mendahului untuk melakukan kebaikan. Bukan dalam arti misalnya melaksanakan ibadah shalat sebelum tiba waktunya. Tetapi mempersiapkan diri kita untuk melaksanakan ibadah shalat pada waktunya, jadi sebelum waktu tiba kita sudah mempersiapkannya.
Kita di Aceh ini, alhamdulillah para ulama-ulama kita yang sudah terdahulu berkolaborasi dengan raja dulu dan mampu merumuskan bahwa kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Misalnya seperti ada kegiatan gotong royong, membersihkan meunasah (masjid), memperbaiki lampu jalan, ini hal-hal yang seperti ini dianjurkan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan tetapi dalam konteks umum.
Apakah Makmeugang bisa dimaksudkan sebagai bagian dari Tarhib Ramadhan?
Bisa, meugang ini bagian dari merasa senang kita untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Kita bergembira, karena bulan Ramadhan banyak sekali Allah menyediakan pahala. Jadi bergembira karena amal ibadah kita dibalas banyak oleh Allah. Apa pun hal bermanfaat yang kita lakukan dihargai oleh Allah, jadi bergembira dalam rangka menyambut bulan yang pembalasan amal itu dilipat ganda.
Apakah di masa Rasul atau masa sahabat ada gonjang-ganjing politik menjelang Ramadhan?
Masa Rasulullah banyak sekali peperangan-peperangan yang terjadi di dalam bulan Ramadhan. Makanya ini salah satu bentuk hikmah, bahwa orang berpuasa itu mendapatkan pertolongan dari Allah, karena puasa ini sabar menahan diri dari lapar, sabar dari ngomong yang tidak baik, semuanya kita harus bersabar. Allah mengatakan “Innallaha ma’ashabirin”, Allah ta’ala beserta orang-orang yang sabar.
Maka beberapa peperangan yang terjadi di dalam bulan puasa di masa Rasulullah diberikan kemenangan kepada umat Islam. Padahal secara logika umat Islam kan lagi lapar, dalam keadaan lelah karena berpuasa. Tapi karena Allah beserta orang yang bersabar maka diberikan kemenangan-kemenangan oleh Allah. Itu perang dengan kafir.
Elite Aceh belakangan terjadi silang pendapat, apakah ada imbauan dari MPU karena ini terjadi menjelang Ramadhan?
Dari 18 poin Tausiah MPU Aceh dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, salah satunya kita berharap semua komponen masyarakat itu untuk menjaga ketentraman dan kenyamanan. Tapi tidak spesifik apa yang terjadi di Aceh, tapi dalam konteks umum tausiah itu beberapa poin sudah masuk.
Artinya, kita berharap dalam hal ini siapa pun dia, tidak memberikan statemen-statemen yang terus memperbesar ruang di antara dua orang, antara dua partai, antara daerah ke daerah, karena ini yang membuat kerugian bagi Aceh. Dalam hal ini kita berharap, mari bersabar seraya menunggu Mualem pulang sebagai gubernur yang ikut retreat di Magelang. InsyaAllah beliaulah yang akan mampu menyelesaikan masalah-masalah ini.
Jadi siapapun kita apa dari PA (Partai Aceh) atau dari Gerindra, dari tim sukses, kita berharap saat ini untuk diam dan tidak lagi makin meruncingkan masalah, tetapi kita terima dulu (dan menunggu) Mualem pulang. Ini harapan kami dari Majelis Permusyawaratan Ulama, dari pribadi karena kami melihat ini bukan sesuatu yang bagus.
Jadi sebaiknya bagaimana masyarakat Aceh menyikapi polemik penunjukan Sekda ini?