Hal yang menarik, bagaimana sang tokoh agama gampong ini sanggup memenuhi semua undangan warga desanya yang dihadiri sambung-menyambung. Apakah perut beliau mampu menampung semua santapan mak meugang itu?
Ketika saya berobat patah di Rumoh Teungoh, Gampong Ujong Blang, kecamatan Beutong, Nagan Raya, tahun 1986, perihal unik ini pernah saya tanyakan kepada dua orang teungku sagoe di sana. Kedua beliau sama jawabannya. Para Teungku Imum memiliki “ilmu khusus” untuk mengatasi persoalan rezeki mendadak yang tak boleh ditolak itu.
Menurut Bu Guru Nur Habibi, walaupun tidak sesemarak tempo dulu, tradisi toet leumang dan “hidangan serempak” itu masih berlangsung sampai sekarang di Nagan Raya.