Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Bupati Bireuen, H Mukhlis ST usai dipeusijuek, Senin (3/3/2025) malam di pendopo dalam sambutan singkatnya mengatakan, ia dilantik bukan untuk 100 hari tapi untuk lima tahun.
"Saya dilantik bukan untuk 100 hari, tapi untuk 5 tahun," ucapnya sambil tersenyum lebar mengundang tawa para tamu undangan.
Jawaban tersebut menanggapi pertanyaan mengenai program kerja 100 hari pertama. Jawaban spontan tersebut disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin mulai dari unsur Forkopimda, kepala SKPK, camat, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, serta tokoh masyarakat.
Dijelaskan, selama masa kepemimpinannya, ia akan fokus pada program-program berkelanjutan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Bireuen. Menurutnya, pendekatan yang berorientasi jangka panjang diperlukan agar setiap kebijakan yang diambil memberikan hasil maksimal dan bukan sekadar pencitraan.
"Memang ada yang bertanya soal program 100 hari, tapi saya lebih memilih untuk fokus pada program yang strategis dan berkelanjutan mulai dari pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan,
dan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi prioritas," tegasnya.
Salah satu program unggulan yang akan segera digarap adalah program makan bergizi gratis bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Bireuen. "Saya akan berusaha agar anggaran infrastruktur tidak dipotong. Kami juga akan meminta perhatian khusus dari Presiden untuk mendukung pembangunan di Bireuen," tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, H Mukhlis menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran. “Saya mendengar-dengar kabar burung di rumah sakit BLUD dr Fauziah Bireuen, ada defisit anggaran, ada hutang, begitu ada hutang sudah terjadi defisit tetapi belum tahu berapa jumlahnya,” ujarnya.
Mukhlis mengharapkan Sekda segera audit. “Pak Sekda harus segera ya Pak Sekda, jangan lama-lama," tegas Bupati H Mukhlis.
Apabila tidak segera di audit katanya, tidak tahu apa penyakitnya, bagaimana cara mengobati. “Audit untuk mengetahui cara pengobatan, kita mau kasih obat apa, sakit kepala jangan dikasi obat sakit perut. Kami ini baru, jadi kami juga harus tahu, kami juga perlu terus belajar, supaya kami tidak bermasalah dengan hukum," tuturnya sambil melirik Kajari Bireuen, H Munawal Hadi di sampingnya.
Khususnya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Fauziah Bireuen. Bupati Mukhlis meminta Sekretaris
Daerah (Sekda) melakukan audit menyeluruh untuk memastikan pengelolaan rumah sakit tersebut lebih transparan dan akuntabel.
Di akhir sambutan, Bupati Mukhlis juga mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun Kabupaten Bireuen.
Menurutnya, tanggung jawab memajukan daerah tidak hanya berada di pundaknya, tetapi juga memerlukan kontribusi aktif dari seluruh pihak.
"Forkopimda, SKPK, camat, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Bireuen harus bersinergi. Hanya dengan kerjasama kita bisa membawa Bireuen lebih maju dan sejahtera," ujarnya.(*)