Jembatan Gantung Putus di Pulo Tengoh Nagan Raya, Akses Warga ke Kebun dan Kuburan Umum Terganggu

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Jembatan gantung yang putus di Desa Pulo Tengoh, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya pada Selasa malam lalu, merupakan akses selama ini digunakan warga ke kebun serta perkuburan umum.

Dampak dari putusnya jembatan gantung sepanjang 100 meter lebih itu, warga Pulo Tengoh dan beberapa desa tetangga terpaksa menggunakan sampan untuk menyeberang.

Camat Seunagan Timur, Baihaqi saat ditanyai Serambinews.com, Sabtu (8/3/2025), mengatakan, terkait peristiwa jembatan putus sudah dilaporkan ke pihak terkait di kabupaten.

"Selama ini, jembatan itu digunakan akses warga ke kebun di seberang sungai serta ke lokasi perkuburan umum," ujarnya.

Diakui Camat Baihaqi, warga berharap jembatan gantung itu bisa kembali dibangun.

“Sudah disampaikan ke warga bahwa beberapa waktu ke depan agar menggunakan sampan sebagai transportasi sampai jembatan baru dibangun kembali,” paparnya.

Sementara itu, jembatan gantung rusak parah di Gunong Pungkie, Kecamatan Tadu, Nagan Raya akibat diterjang banjir pada Selasa lalu, juga diharapkan masyarakat bisa kembali dibangun.

Keuchik Gunong Pungki, Nyak Abubakar mengungkapkan, bahwa jembatan gantung itu sebagai akses jalur dekat karena di seberang Krueng Tadu juga terdapat penduduk.

"Saat ini warga terpaksa menggunakan jalur lain yang lebih jauh. Harapan kita bisa secepatnya dibangun kembali," ujar Nyak Abubakar.

Seperti diberitakan, dua jembatan di Nagan Raya diterjang banjir besar pada Selasa dan Rabu lalu, sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Kedua jembatan gantung itu, yakni di Desa Pulo Tengoh putus total dan di Gunong Pungkie rusak parah.(*)