Untuk itu, Lapas Narkotika Langsa menggagas berbagai program pembinaan yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan napi.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Narkotika Kelas llB Langsa terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif bagi para warga binaannya (WBP).
WBP adalah sebutan terhadap napi.
Selain menjaga keamanan, salah satu tantangan terbesar adalah mencegah terjadinya kejenuhan yang bisa menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
Untuk itu, Lapas Narkotika Langsa menggagas berbagai program pembinaan yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan napi.
Tetapi juga untuk meredam potensi ketegangan yang bisa muncul akibat rutinitas yang monoton.
Salah satu program yang sedang digalakkan adalah kegiatan pertanian, yang sejalan dengan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto tentang Ketahanan Pangan.
Baca juga: Bupati Bireuen H Mukhlis Wacanakan Bentuk Dinas Pendapatan Daerah, Ini Tujuannya
Bahwa WBP dilibatkan dalam penanaman berbagai jenis sayuran.
"Tidak hanya itu, Lapas Narkotika Langsa juga melibatkan WBP dalam pembuatan roti berskala UMKM," sebut Machda, Kalapas Narkotika Langsa, Rabu (12/3/2024).
Melalui pelatihan ini, kata Machda, mereka dapat belajar mengolah bahan baku menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Dengan demikian membuka peluang bagi WBP untuk mengembangkan kewirausahaan setelah masa pembinaan selesai.
Salah satu inovasi terbaru yang diperkenalkan adalah pengembangan metode hidroponik dalam program pertanian.
Hidroponik merupakan teknik bertani tanpa menggunakan tanah, yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan mengandalkan air yang kaya akan nutrisi.
Baca juga: VIDEO - KPK Dalami Peran Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi Bank, Berpeluang Dipanggil
Dengan menghadirkan instruktur berpengalaman, para WBP diberikan pelatihan komprehensif tentang berbagai aspek hidroponik, mulai dari cara mengatur dan mengelola air dengan efisien.
Lalu, pemilihan jenis tanaman yang sesuai untuk tumbuh dalam sistem hidroponik, hingga teknik pemeliharaan tanaman yang efektif.
Pelatihan ini juga mencakup cara merawat nutrisi tanaman, pemantauan pH air, serta pengendalian hama secara ramah lingkungan.
"Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan pertanian mereka, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam pertanian modern yang semakin berkembang," sebut Machda.
Kalapas menambahkan, dengan melibatkan para WBP dalam kegiatan yang bermanfaat dan berkelanjutan, Lapas Narkotika Langsa berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib, sekaligus mengurangi potensi gangguan.
"Program pembinaan ini kami hadirkan untuk memberikan ruang bagi warga binaan agar dapat berkembang secara positif dan menciptakan suasana yang lebih produktif, yang pada gilirannya akan mengurangi potensi gangguan kamtib," tutup Machda. (*)
Baca juga: HIPMI Aceh Akan Pilih Ketua Umum Baru, Pendaftaran Mulai Dibuka, Biaya Formulir Maksimal Rp 250 Juta