Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Penurunan daya beli masyarakat selama Ramadhan 2025, dirasakan oleh para pedagang takjil di Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah pembeli yang berburu makanan berbuka puasa terlihat berkurang.
Fuadi, salah seorang pedagang aneka minuman mengungkapkan, bahwa meskipun masih ada keramaian menjelang berbuka, jumlah pembeli tidak sebanyak tahun lalu.
"Dulu, dari pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB, pasar takjil sudah ramai. Sekarang, pembeli lebih banyak datang menjelang azan Magrib, sekitar pukul 18.00 WIB," ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Fuadi juga mengeluhkan bahwa hingga hari ke-13 Ramadhan, omzet yang ia peroleh belum mencapai titik impas.
Padahal di tahun-tahun sebelumnya, ia sudah bisa mengembalikan modal pada pertengahan bulan puasa.
"Faktor utama adalah kondisi ekonomi masyarakat yang melemah, ditambah harga barang yang terus naik,” ucap Fuadi.
“Kami sebagai pedagang terpaksa menyesuaikan harga jual, jika tidak, kami akan rugi karena bahan baku semakin mahal," jelasnya.
Hal serupa dirasakan oleh Martini, pedagang takjil lainnya.
Ia mengaku bahwa penjualan tahun ini tidak semulus tahun sebelumnya.
Namun, ia tetap berusaha bertahan.
“Meskipun sepi, saya tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup," katanya.
Fenomena ini mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat selama Ramadhan tahun ini, di tengah kenaikan harga bahan pokok yang berimbas pada sektor perdagangan kecil.(*)