SERAMBINEWS.COM - Terungkap motif Dede Irawan, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua, menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat uji kelaikan (test drive) di Aceh Utara.
Oknum TNI AL itu diketahui telah melakukan pembunuhan terhadap seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam (30) dengan cara ditembak.
Tidak hanya itu, pelaku juga diketahui membuang jasad Imam di kawasan Gunung Salak, Aceh Utara, Aceh.
Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025).
Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A Napitupulu, mengungkapkan bahwa pembunuhan terhadap sales mobil Hasfiani alias Imam, warga Kabupaten Aceh Utara, didasari oleh motif murni untuk menguasai mobil Inova dari sebuah showroom di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (14/3/2025).
"Benar, peristiwa itu melibatkan pelaku pembunuhan yang merupakan oknum TNI AL, Kelas Dua DI. Sekarang pelakunya sudah ditahan," ujar Mayor A Napitupulu dalam konferensi pers di Markas TNI AL Kota Lhokseumawe, Senin (17/3/2025).
Menurut pengakuan tersangka, saat mengemudikan mobil Inova dengan nomor polisi BL 1539 HW, ia mengajak Imam untuk menemaninya dengan alasan melakukan uji kelaikan (test drive).
Saat berkeliling di kompleks perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF), DI menembak Imam.
Letusan senjata itu terdengar oleh warga perumahan.
"Mobil itu kemudian terlihat keluar dari kompleks dan menuju arah Medan, Sumatera Utara. Suara letusan senjata yang didengar warga pada Jumat sore itu adalah peristiwa yang sedang kita bicarakan sekarang ini," jelas Napitupulu.
DI lalu membuang jenazah Imam di semak belukar di kawasan Gunung Salak.
Ketika ditanya mengenai kronologis kejadian, A Napitupulu meminta waktu untuk mengumpulkan informasi dan menyusun kronologis secara utuh.
"Besok rencana kami sampaikan kronologisnya," terangnya.
Dia menambahkan bahwa tim penyidik saat ini sedang mendalami seluruh keterangan dari pelaku pembunuhan.
"Sesuai instruksi pimpinan kami, kami pastikan memberikan hukuman terberat untuk pelaku," tegasnya.
Saat ditanya mengenai jenis luka dan detail lainnya, Napitupulu menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
"Kami sudah melakukan visum, dan saat ini kami masih menunggu hasil visum. Yang terpenting, jenazah sudah kami serahkan kepada keluarganya," pungkasnya.
Baca juga: Oknum TNI AL Habisi Agen Mobil, Mayat Imam Ditemukan di Gunung Salak Aceh Utara
Kronologi Versi Keluarga
Pihak keluarga Hasniafi (37) yang akrab disapa Imam, korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum TNI AL Lanal Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua (KLD) dengan inisial DI, menjelaskan kronologi yang diketahui oleh pihak keluarga atas kasus pembunuhan itu.
Tgk Mujirurrahman, sepupu dari Imam, di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Senin (17/3/2025) menjelaskan, kronologi yang diketahui keluarga berawal saat Jumat, 14 Maret 2025 sore.
Saat itu, korban bertemu dengan pelaku DI. Mereka lalu melihat mobil Innova warna hitam yang ingin dijual.
Pelaku kemudian meminta tes kelayakan atau test drive.
“Sekitar satu jam mereka keliling di Kompleks ASEAN (Aceh ASEAN Fertilizer). Lalu, terdengar suara letusan senjata. Ramai warga yang mendengar, kami menyakini dibunuh di Kompleks ASEAN," ucap Mujirurrahman.
Namun, keluarga tidak mengetahui di mana suara tembakan itu.
"Entah di dalam mobil atau di luar mobil, kami tidak tahu. Setelah itu, kami tidak tahu kabar, dan hilang kontak," kata Muji.
Dia menyebutkan, nomor handphone korban sudah tidak aktif sejak Jumat sore.
Setelah itu, keluarga melaporkan kasus itu ke Polsek Dewantara dan Polres Lhokseumawe.
"Empat hari kami mencari korban. Polres bantu ikut cari," katanya.
Kemudian, pada Senin, 17 Maret 2025 pagi, polisi memberi tahu keluarga bahwa Imam telah meninggal dunia.
Dijelaskan juga bahwa oknum TNI AL diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Dia menjelaskan, Imam bekerja utama sebagai perawat dengan status tenaga sukarela di Puskesmas Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Setelah bekerja, korban juga berprofesi sebagai agen mobil.
"Itu bukan mobil dia. Dia hanya agen," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Imam menghilang bersama mobil yang akan dijualnya bersama pelaku.
Kasus ini lalu dilaporkan ke Polres Lhokseumawe.
Belakangan, jasad pelaku diangkat oleh tim medis, personel TNI AL, dan satuan reserse dan kriminal Polres Lhokseumawe dari Km 30 Gunung Salak Aceh Utara untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara.
Imam meninggalkan satu istri dan tiga anak, masing-masing berusia 12 tahun, 4 tahun, dan 6 bulan.
Jenazahnya dimakamkan di Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga: VIDEO Kapal Induk Amerika Mundur Usai Dirudal Houthi, Janji Akan Balas Lebih Besar
Baca juga: Songsong Tren Investasi Global, PT Pema Fokus pada Ekonomi Hijau
Baca juga: 3 Polisi Tewas Ditembak Anggota TNI di Way Kanan, Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta