NURFITRIYA RAHMI, Volunteer Dayah Miftahul Ulum Aceh Utara, melaporkan dari Tanah Luas, Aceh Utara
Sebutlah Agam, sang penghuni dayah (di luar Aceh umumnya disebut pondok pesantren) yang dengan tekun dan patuh memenuhi ruang-ruang pahala Ramadhan tahun ini. Dia mengisi hari-harinya dengan membaca Al-Qur’an, muthala’ah kitab, serta pengulangan pelajaran kurikulum dayah lainnya.
Agam dan kawan-kawan, santri Dayah Miftahul ‘Ulum (DMU), Aceh Utara, dianjurkan berlomba-lomba dalam kebaikan dan memperbanyak ibadah karena pada bulan ini pahala dilipatgandakan beribu kali lipat.
Dayah Miftahul ‘Ulum terletak di Gampong Ujong Baroh Beureghang, Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara. Dayah ini dipimpin oleh Tgk Rasyidin MA. Beliau memprogramkan Ramadhan tahun ini di dayahnya dengan tema “Berkah Ramadhan DMU”.
Program ini dirancang sebagai wadah bagi para santri dan juga masyarakat sekitar dayah untuk meningkatkan keimanan serta mempererat ukhuwah islamiah.
Berbagai kegiatan Islami dilaksanakan sepanjang Ramadhan, meliputi pendalaman materi kitab kuning Nahu Sharaf, tahsin dan tadarus Al-Qur’an, qiyamul lail, serta aneka amalan ibadah lainnya yang bertujuan menambah keberkahan pada bulan penuh rahmat ini.
Program ini juga diisi dengan buka puasa dan sahur bersama santri, yang tidak hanya menjadi momen berbagi keberkahan, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara para santri dan masyarakat.
Pimpinan beserta dewan guru memprogramkan tema ini jauh-jauh hari sebelum Ramadhan datang. Menariknya, para santri dijadwalkan kembali ke dayah pas pada hari meugang, sebuah tradisi khas masyarakat Aceh yang menandai datangnya bulan Ramadhan.
Kembalinya santri di momen istimewa ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan mental dalam menyambut bulan penuh berkah.
Dengan suasana yang hangat dan penuh antusiasme, kehadiran mereka di hari meugang semakin menambah semarak serta kekhusyukan dalam menyongsong Ramadhan di lingkungan dayah.
Malam awal Ramadhan para santri sudah kembali ke dayah setelah menghabiskan liburnya selama tiga hari di kampung halaman masing-masing. Mereka sama-sama menghidupkan malam-malam Ramadhan di dayah dengan shalat fardu dan Tarawih berjemaah serta melanjutkan tadarus.
Para santri dengan penuh semangat mengisi hari-hari dalam beribadah agar keistimewaan Ramadhan ini tidak berlalu sia-sia begitu saja.
Kegiatannya diawali dengan sahur bersama, dilanjutkan dengan shalat Subuh berjemaah, tausiah Ramadhan, membaca Qur’an sampai waktu duha. Dilanjutkan dengan shalat Duha, kemudian para santri ke luar dari musala untuk melakukan aktivitas mandiri, seperti mencuci baju, mandi, ataupun sekadar bersantai dan beristirahat. Ada juga santriwati yang menyalurkan jiwa seninya, seperti menjahit payung pengantin adat Aceh, serta diselingi dengan menonton video-video sirah nabawiyah ataupun video motivasi lainnya.
Setelah itu melakukan shalat Zuhur berjamaah, dilanjutkan dengan membaca Al-Qur’an dan tadabbur Al-Qur’an sampai waktu asar tiba. Setelah shalat Asar para santri ada yang melanjutkan baca Qur’an dan ada sebagian yang membantu di dapur untuk persiapan berbuka puasa.
Beduk pun tiba, para santri buka puasa bersama di “bale” (balai) yang multifungsi. Kemudian dilanjutkan dengan shalat Magrib, Isya, dan Tarawih berjamaah.