Menurutnya, menjaga diri dan keluarga dari pakaian yang tidak pantas dengan nilai Islam, seperti celana pendek atau pakaian ketat, adalah bagian dari komitmen bersama untuk menjaga kehormatan dan kesucian dalam beragama.
“Masyarakat harus memahami bahwa menjaga diri dan keluarga dari pakaian yang tidak sesuai dengan nilai Islam, seperti celana pendek dan pakaian ketat, adalah bagian dari komitmen terhadap syari’at,,” tambahnya.
Sebagai penutup, Waled Rusli berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan dan agar masyarakat tetap istiqamah dalam menegakkan syariat Islam.
Ia juga mendoakan agar seluruh masyarakat Aceh diberikan kekuatan untuk terus menjaga dan menjalankan syariat Islam dengan baik.
"Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua untuk tetap istiqamah dalam menegakkan syariat Islam di bumi Serambi Mekkah ini. Kita semua harus saling mendukung untuk menjaga kehormatan agama kita," tutupnya.
Dengan dibongkarnya baliho-baliho tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga norma-norma Islam di ruang publik akan semakin kuat dan terus berkembang di Banda Aceh.
Hal ini tentu menjadi salah satu langkah penting dalam mempertahankan identitas keislaman di tengah tantangan globalisasi yang semakin besar.
(Serambinews.com/Gina Zahrina)