Jurnalisme Warga

Mengenang Muhammad Yusni SAg: Guru, Sahabat, dan Sosok Teladan

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUHYIDDIN, Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 1 Banda Aceh, melaporkan dari Kota Banda Aceh

Sikapnya yang rendah hati dan tidak membeda-bedakan orang membuatnya disukai oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Ia menjadi teladan di lingkungannya.

Ketika berita kepergiannya tersebar, banyak warga dari berbagai latar belakang datang melayat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, dari kalangan awam hingga tokoh masyarakat. 

Tidak heran, sesaat setelah kabar kepergiannya menyebar, orang mulai berduyun-duyun datang melayat.  Semua memiliki kenangan baik tentang beliau, entah sebagai seorang guru, sahabat, atau sekadar seseorang yang pernah ‘merasa’ tercerahkan.

Seorang tokoh masyrakat desa tempat tinggalnya, Ie Masen Kaye Adang, menyampaikan  kenangannya dengan kalimat, "Almarhum hampir tidak pernah bercanda tanpa makna. Irit bicara, kecuali yang perlu saja. Dan jika ada masalah di tengah masyarakat, setiap kata yang keluar dari mulutnya selalu menawarkan solusi."

Warisan nilai dan inspirasi

Muhammad Yusni telah tiada, tetapi nilai-nilai yang diwariskannya akan terus hidup. Bagi para siswa, ia meninggalkan pelajaran tentang arti motivasi dan kepercayaan diri. Bagi rekan-rekannya, ia meninggalkan inspirasi tentang arti kerja sama dan kebersamaan. Bagi masyarakat, ia meninggalkan teladan tentang kesederhanaan dan kepedulian.

Dalam dunia yang terus bergerak cepat, sosok seperti Muhammad Yusni adalah pengingat bahwa kebaikan dan keikhlasan selalu meninggalkan jejak yang mendalam. Kepergiannya tidak hanya menjadi kehilangan besar bagi banyak orang, tetapi juga menjadi momentum bagi semua untuk meneruskan nilai-nilai kebaikan yang ia tanamkan. Selamat jalan, Pak Yusni. "Warisanmu" akan selalu hidup di banyak hati. (*)

Berita Terkini