Idul Fitri

Puasa 6 Hari Syawal Tidak Berurutan, Bolehkah? Ini Penjelasan UAS Ustadz Abdul Shomad

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulai hari ini, puasa sunah Syawal sudah bisa dilakukan. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari dalam bulan Syawal. Berikut ini niat puasa Syawal

"Di awal boleh, di tengah, di akhir bulan boleh, dikerjakan berturut-turut maupun terpisah sama-sama boleh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube CAHAYAISLAM.

Walaupun demikian, Ustadz Abdul Somad mengimbau semakin cepat suatu amalan dikerjakan termasuk Puasa Syawal maka akan semakin baik.

Ustadz Abdul Somad menambahkan jika ada yang memiliki utang puasa, lebih baik melunasi atau qadha puasa Ramadhan setelah itu baru menunaikan Puasa Syawal.

"Paling afdhol bayar dulu utang puasa, baru Puasa Syawal, namun pendapat Mazhab Syafi'i kerjakan saja qadha puasa enam hari di bulan Syawal otomatis dapat pahala puasa sunnah Syawal," terang Ustadz Abdul Somad.

Hal ini berlaku bagi perempuan yang berhalangan haid maupun kaum adam musafir atau sakit selama bulan Ramadhan.

Apabila umat Islam melakukan qadha di bulan Syawal bertepatan di hari Senin atau Kamis maka mendapatkan tiga pahala sekaligus.

Tiga pahala tersebut yakni qadha puasa lunas 1 hari, dapat bonus pahala sunnah Syawal dan pahala sunnah Senin atau Kamis.

Cara niatnya adalah cukup mengucap satu niat qadha tanpa menyebutkan niat Puasa Syawal atau puasa Senin Kamis.

"Niatnya cukup 1 saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," ujar Ustadz Abdul Somad.

Dari laman islamqa memuat pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal tidak mesti berurutan. Seseorang boleh saja melakukannya secara terpisah. 

Namun semakin cepat tentunya semakin bagus. Allah berfirman:

"Berlomba-lombalah kamu dalam mengerjakan kebaikan."

Dalam ayat lain Allah berfirman:

"Bersegeralah menuju ampunan dari Rabbmu"

Dalam ayat lain Allah menceritakan penuturan Nabi Musa:

Halaman
123

Berita Terkini