Pertemuan ini pun diharapkan menjadi awal dari program-program konkret yang mendukung pelaku UMKM di Subulussalam, seperti pelatihan kewirausahaan, fasilitasi akses pasar digital, dan penguatan koperasi.
Dikatakan, Pemerintah Kota Subulussalam juga terus merencanakan pengembangan sentra-sentra UMKM untuk memaksimalkan potensi produk lokal.
"Namun kami juga membutuhkan program pusat agar pelaku UMKM mendapatkan akses terhadap teknologi, pendanaan, serta regulasi yang mempermudah mereka," terang HRB.
Untuk itu dengan kolaborasi ini, ke depannya diharapkan sektor UMKM di Kota Sada Kata tersebut mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperbaiki taraf hidup masyarakat.
Kota Subulussalam, kata HRB juga diharapkan nantinya akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
Menurut HRB dalam kesempatan tersebut pihaknya bersama kementerian telah bersepakat bahwa potensi kerjasama antara Pemerintah Kota Subulussalam dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Kerjasama sangat penting terutama dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan yang selaras dengan visi misi Presiden RI, yaitu 'Indonesia Maju'.
"Dengan penguatan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Kolaborasi ini dapat difokuskan pada pengembangan UMKM berbasis potensi lokal seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan, peningkatan kapasitas pelaku usaha melalui pelatihan dan digitalisasi.
Kemudian perluasan akses permodalan dan pasar. Dengan sinergi ini, diharapkan tercipta lapangan kerja, peningkatan daya saing daerah, dan pertumbuhan ekonomi inklusif di Subulussalam. (*)