Liputan Eksklusif Aceh
Singkil Lama, Jejak Jalur Rempah Dunia yang Kini Jadi Habitat Buaya
Bukti sejarah itu masih mudah ditemukan di kawan Singkil Lama, yang terletak di sebelah barat Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Bukti sejarah itu masih mudah ditemukan di kawan Singkil Lama, yang terletak di sebelah barat Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Singkil Lama, menjadi saksi sejarah bahwa Kabupaten Aceh Singkil, pada masa lalu merupakan pelabuhan tempat persinggahan kapal-kapal penjelajah bangsa Fir'aun, bangsa Arab, Eropa dan Asia Timur.
Bukti sejarah itu masih mudah ditemukan di kawan Singkil Lama, yang terletak di sebelah barat Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.
Mulai dari pecahan tembikar, sumur, perabot rumah tangga dan bata merah sisa reruntuhan bangunan.
Sisa peradaban Singkil Lama, juga masih banyak yang utuh seperti guci, botol, pot bunga dan piring anti basi.
Benda sisa kejayaan Singkil Lama itu, dirawat oleh Admi penduduk Desa Ujung, Kecamatan Singkil.
Kota pelabuhan Singkil Lama, diterjang gelombang dahsyat sekira tahun 1890-an.

Baca juga: Akses Menuju Peradaban Singkil Lama Tertutup Semak, Destinasi Berhabitat Buaya Disukai Turis Eropa
Penduduk tersisa pindah ke Singkil masa kini, yang semula dikenal dengan New Singkil (Singkil Baru).
Di peta-peta (map) lama keluaran Portugis atau Belanda, wilayah Singkil yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Singkil sudah dipakai nama New Singkel. Versi Indonesianya, itulah Singkil Baru.
Lama ditinggalkan Singkil Lama, berubah menjadi hutan rawa. Kondisinya makin parah ketika terjadi gempa tsunami Aceh-Nias 28 Maret 2005.
Akibat guncangan gempa 8,7 Skala Richter (SR) itu, permukaan tanah Singkil Lama, turun, sehingga seluruh wilayahnya terendam air ketika laut pasang.
Air laut itu, masuk dari muara Singkil Lama, yang dahulunya merupakan tempat ke luar masuk kapal saudagar dari berbagai belahan dunia.
Sebagai daerah yang jarang dijamah manusia, Singkil Lama, menjadi sarang bagi buaya berkembang biak.

Baca juga: Menelusuri Jejak Peradaban Singkil Lama, Beradu Nyali di Antara Gerombolan Buaya Pemangsa
Tak mengherankan bila masuk ke kawasan Singkil Lama, maka puluhan buaya dalam berbagai ukuran terlihat berderet di antara rimbun tumbuhan bakau.
AWPF Dukung Penyegelan Hotel, Minta Pemko Banda Aceh Perkuat Edukasi dan Pemberdayaan Perempuan |
![]() |
---|
GM Kyriad Hotel Dukung Langkah Pemko Tegakkan Syariat di Banda Aceh |
![]() |
---|
MPU Sarankan Kabupaten/Kota Lain Tiru Banda Aceh Segel Hotel Langgar Syariat |
![]() |
---|
Dayah Babussalam dan Sekolah-sekolah yang Didirikan Tu Sop Terus Berkembang |
![]() |
---|
Almarhum Tu Sop Teladan Bagi Santri, Pesannya Antara Lain Jangan Putus Asa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.