Suami korban terlihat masih menitikkan air mata atas kepergian istrinya.
S, yang menemukan ibunya pertama kali, masih sesekali menyeka air matanya saat melihat ayahnya bercerita tentang ibunya.
Ibunya kemudian dievakuasi dan dimakamkan dekat rumah duka pada Kamis, 10 April 2025.
Keluarga berharap agar kejadian tragis ini tidak terulang dan menjadi perhatian bagi masyarakat sekitar mengenai bahaya ular di kebun.
Kronologi Korban Tewas Dimangsa Ular
Kronologi warga di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas usai menjadi korban keganasan ular piton.
Insiden ini dialami korban WS (55), seorang petani di Desa Winning, Kecamatan Pasarwajo, Rabu (9/4/2025) malam.
Kepala Kepolisian Sektor atau Kapolsek Pasarwajo Iptu Hardin mengurai kronologi petani tewas dililit ular.
“Pada Rabu (9/4/2025), korban WS meninggalkan rumah untuk melakukan aktivitasnya berkebun,” jelasnya, Jumat (11/4/2025).
Hingga sore hari, korban WS belum pulang ke rumah, akhirnya disusul oleh anaknya inisial LF ke kebun.
Sesampainya di kebun, LF tak menemukan korban, hanya mendapati keranjang yang kerap digunakan oleh ibunya.
Merasa khawatir, LF bergegas pulang ke rumah memanggil saudaranya untuk mencari keberadaan sang ibu.
Selanjutnya LF, ME, dan LA pergi mencari keberadaan sang ibu di sekitar kebun miliknya.
Saat dalam pencarian, menemukan tubuh korban WS tengah dililit seekor ular piton.