Internasional

AS dan China Memanas Lagi! Saham Global Rontok, Harga Emas Melejit, dan Dolar Tersungkur!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERANG DAGANG - Presiden AS Donald Trump (kiri) dengan Presiden Cina Xi Jinping (kanan).

 Namun di sisi lain, belanja masyarakat untuk barang-barang tidak penting turun karena kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi.

Presiden Donald Trump menambah ketegangan dengan memerintahkan penyelidikan untuk kemungkinan tarif baru atas semua impor mineral penting, serta meninjau kembali impor farmasi dan chip.

Sebagai respons, pemerintah China dikabarkan memerintahkan maskapai penerbangan nasional untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing.

Saham Eropa dan Asia Ikut Tertekan

Di Eropa, indeks STOXX 600 turun 0,2 persen, terdampak oleh jatuhnya saham perusahaan teknologi.


Sementara itu, indeks saham Asia-Pasifik (di luar Jepang) turun 0,8 persen, mengakhiri tren kenaikan empat hari berturut-turut.

Saham-saham unggulan Tiongkok (CSI300) justru naik tipis 0,3 persen karena data ekonomi yang masih cukup kuat, namun indeks Hang Seng di Hong Kong merosot tajam hingga 1,9 persen.

Aneeka Gupta, ekonom dari WisdomTree, menyatakan, "Di Tiongkok, pembatasan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa akses ke teknologi global akan makin terbatas."

Ia menambahkan, "Hal itu juga memicu sentimen penghindaran risiko di pasar."

Perdagangan Global Terancam

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari yang sama memangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan global.

 Mereka memperingatkan bahwa tarif baru dari AS dan dampaknya ke negara lain bisa menyebabkan perlambatan ekonomi global yang paling parah sejak puncak pandemi.

Investor Beralih ke Aset Aman

Ketidakpastian ini membuat emas bersinar. Harga emas batangan naik ke rekor tertinggi baru yaitu 3.339 dolar AS per ons, melonjak 3,5 persen dalam sehari.

Bank Australia ANZ memprediksi harga emas bisa mencapai 3.600 dolar AS per ons pada akhir tahun ini.

"Permintaan terhadap emas sebagai aset aman akan terus meningkat," tulis ANZ dalam laporan risetnya.

Obligasi dan Dolar Melemah

Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turun. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun 4 basis poin menjadi 4,283 persen.

Penurunan ini terjadi setelah komentar dari Jerome Powell yang menambah kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi.

Halaman
123

Berita Terkini