Para pelaku pasar kini memperkirakan bahwa The Fed bisa mulai memangkas suku bunga mulai Juni.
Mereka bahkan memprediksi suku bunga bisa turun satu poin persentase penuh dari level saat ini yang berada di kisaran 4,25 sampai 4,50 persen.
Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,7 persen, menyentuh level terendah sejak April 2022. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan investor terhadap aset-aset AS mulai melemah.
Yen dan Franc Swiss Menguat
Sebaliknya, mata uang yang dianggap aman seperti yen Jepang dan franc Swiss justru menguat. Yen naik 0,8 persen dan franc Swiss naik 1,2 persen.
Yen berada di level tertinggi sejak September, dan franc Swiss mencapai rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Gubernur Bank Sentral Jepang, Kazuo Ueda, mengatakan kepada surat kabar Sankei bahwa mereka mungkin perlu mengambil tindakan kebijakan jika tarif AS berdampak buruk terhadap ekonomi Jepang.
Harga Minyak dan Bitcoin Bergerak Naik
Harga minyak naik ke level tertinggi dalam dua minggu. Kenaikan ini terjadi setelah AS mengeluarkan sanksi baru terhadap importir minyak Iran asal Tiongkok, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pasokan global.
Untuk mata uang kripto, Bitcoin naik 0,5 persen menjadi 84.389 dolar AS.
Meski naik hari itu, secara keseluruhan Bitcoin masih mencatat penurunan hampir 10 persen sepanjang tahun ini.
Baca juga: Pidato Perdana Setelah Lengser, Joe Biden Kritik Keras Kebijakan Pemerintahan Trump
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)