Kondisi ini umum terjadi pada penderita penyakit ginjal dan cenderung memburuk di malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.
4. Sleep apnea
Sleep apnea khususnya apnea tidur obstruktif (OSA), lebih umum terjadi pada individu dengan CKD.
OSA ditandai dengan episode berulang penyumbatan sebagian atau seluruh saluran napas selama tidur, yang menyebabkan tidur terganggu dan kadar oksigen berkurang.
Gejalanya meliputi dengkuran keras, episode henti napas saat tidur, dan terbangun tiba-tiba disertai sesak napas.
5. Kram otot
Ketidakseimbangan elektrolit, seperti rendahnya kadar kalsium dan tingginya kadar fosfor, umum terjadi pada penyakit ginjal dan dapat menyebabkan kram otot, terutama di malam hari.
Kram ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
6. Kulit gatal (Pruritus)
Kulit kering dan gatal dapat menjadi tanda penyakit mineral dan tulang, yang sering menyertai penyakit ginjal lanjut.
Penumpukan produk limbah dalam darah dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, terutama di malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur.
Baca juga: Kenali Gejala Terkena Batu Ginjal, Cek Kondisi Urine, Segera ke Dokter jika Berwarna Merah dan Perih
7. Pembengkakan (Edema)
Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi natrium yang menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tungkai.
Pembengkakan ini dapat menjadi lebih terlihat di malam hari dan dapat disertai dengan penambahan berat badan karena retensi cairan.
8. Hipertensi malam hari
Orang yang sehat biasanya mengalami penurunan tekanan darah saat tidur.
Namun, mereka yang menderita CKD dapat menunjukkan hipertensi nokturnal atau pola tekanan darah "tidak menurun", di mana tekanan darah tetap tinggi di malam hari.
Pola abnormal ini dikaitkan dengan peningkatan aktivitas saraf simpatik dan disfungsi endotel.
9. Sesak napas
Penumpukan cairan di paru-paru akibat gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan sesak napas, yang mungkin menjadi lebih jelas saat berbaring di malam hari.
Kondisi ini, yang dikenal sebagai edema paru, dapat menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur dan dapat menyebabkan sering terbangun.