Berasal dari Asia Tengah, bunga tulip mulai dikenal di Kekaisaran Ottoman-Utsmaniyah selama abad ke-16 dan ke-17, periode yang sering disebut sebagai "Era Tulip" (Lâle Devri).
Era ini bunga tulip menjadi sangat populer di kalangan elit Istanbul.
Dalam periode ini (1718 hingga 1730), dimana sebuah periode yang ditandai dengan perdamaian dan kemakmuran, serta minat yang tinggi terhadap seni, budaya, yang ditandai dengan pertunjukan kekayaan dan seni yang luar biasa.
Bunga tulip menjadi motif utama dalam seni dekoratif, sastra, dan bahkan di taman istana kerajaan.
Kecintaan Istanbul terhadap bunga tulip terlihat jelas di taman, taman bermain, dan ruang publiknya, tempat berbagai spesies bermekaran dengan indah setiap musim semi.
Makna bunga ini melampaui estetika; bunga ini tertanam dalam budaya Turki.
Selama berabad-abad, bunga tulip telah dirayakan dalam seni dan puisi, yang menginspirasi banyak generasi seniman.
Bentuk dan ragam warna tulip yang unik telah menjadikannya subjek favorit dalam karya ubin dan karpet tradisional Turki, yang melambangkan keindahan alam dan kefanaan hidup.
Selama Era Tulipan, sultan-sultan Utsmaniyah dan para bangsawan bersaing untuk mengoleksi varietas tulip yang paling langka dan indah.
Kebun-kebun tulip yang megah dibangun di sekitar Istana dan di seluruh Istanbul.
Varietas tulip baru dikembangkan, dan beberapa di antaranya bisa sangat mahal, mencapai harga yang setara dengan sebidang tanah.
Studies in Turkiye juga melangsir Era Tulipan juga menandai salah satu periode pertama spekulasi ekonomi dalam sejarah, mirip dengan “Tulip Mania” yang terjadi di Belanda sekitar satu abad kemudian.
Harga tulip yang melonjak tinggi menciptakan sebuah ekonomi gelembung yang pada akhirnya runtuh.
Baca juga: Qari Asal Aceh Ustadz Takdir Feriza Diundang Secara Khusus Presiden Erdogan ke Turki, Ini Agendanya
Penyebaran ke Eropa