Mehran Gara

Jelang hari buruh 2025, Mehran Gara minta perusahaan di Banda Aceh terapkan prinsip keadilan gender

Penulis: IKL
Editor: IKL
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Partai Gerindra, Mehran Gara

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Seluruh dunia akan memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2025 atau May Day. Anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Partai Gerindra, Mehran Gara, menyampaikan apresiasi dan semangat kepada seluruh buruh, khususnya buruh perempuan yang berjuang di berbagai sektor di Kota Banda Aceh.

Menurut Mehran, buruh adalah tulang punggung pembangunan. Tanpa kerja keras buruh, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sulit tercapai.

Ia menekankan, khusus untuk buruh perempuan, perlu diberikan perhatian lebih karena mereka seringkali menghadapi tantangan di tempat kerjanya.

“Saya mengapresiasi semua buruh yang bekerja keras setiap hari, termasuk para buruh perempuan yang luar biasa. Mereka tidak hanya menopang perekonomian keluarga, tetapi juga berkontribusi besar dalam pembangunan daerah,” ujar Mehran di ruang Fraksi Gerindra DPRK Banda Aceh, Rabu (30/4/2025).

Mehran menyebutkan, buruh perempuan sering kali menghadapi masalah seperti upah yang tidak setara, beban kerja ganda, posisi jabatan, minimnya perlindungan sosial, pelecehan seksual hingga keterbatasan akses terhadap pendidikan dan keterampilan kerja.

“Buruh perempuan harus kita perhatikan lebih serius. Mereka butuh perlindungan hukum, peningkatan keterampilan, dan kesempatan yang adil untuk berkembang. Jangan sampai mereka hanya dipandang sebagai tenaga kerja murah,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar perusahaan di Banda Aceh menerapkan prinsip keadilan gender di tempat kerja.

“Saya ingin perempuan buruh di Banda Aceh percaya bahwa kerja keras mereka dihargai. Mereka harus punya kesempatan yang sama untuk naik jabatan, mendapatkan pelatihan, bahkan membuka usaha sendiri,” katanya.

Dalam momentum Hari Buruh ini, Mehran menyerukan agar semangat perjuangan buruh tidak hanya dirayakan dalam seremonial, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk perlindungan nyata terhadap hak-hak buruh, pemberdayaan perempuan, serta penciptaan lingkungan kerja yang sehat dan adil.

“Semangat buruh adalah semangat untuk perubahan yang lebih baik. Saya mengajak seluruh buruh, khususnya perempuan, untuk terus semangat, terus belajar, dan terus berjuang. Insya Allah, perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang kita ambil hari ini,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkini