Hampir seluruh pengelola tempat kuliner ini memilih tutup karena tidak sanggup menghalau debu.
“Terpaksa tutup, daripada rugi semua makanan kena debu,” kata Khairul.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Aceh memilih bungkam terkait keluhan para pengelola rumah makan di Aceh Tamiang.
Sikap bungkam ini diperlihatkan pejabat pembuat komitmen (PPK), Ardian yang tidak merespon pesan singkat dan telepon dari Serambi.
Baca juga: Damkar Lhokseumawe Evakuasi Pohon yang Tumbang ke Jalan Medan-Banda Aceh
“Memang tidak ada yang respon, kami sudah mencoba menghubungi pihak yang berwenang,” Khairul, pemilik Best Kafe.
Khairul memperkirakan lokasi pengerjaan jalan tersebut sudah tidak ada aktivitas sejak lima hari lalu.
Para pekerja meninggalkan timbunan box culvert tanpa penanganan yang baik, sehingga membuat debu beterbangan. (mad)