Alta Zaini Meninggal Dunia, Ini Prestasi Keuchik Lampulo Banda Aceh Semasa Hidup

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kabar duka atas meninggal dunia Alta Zaini, Keuchik Lampulo, Kota Banda Aceh.

Sebuah pesan menyentakkan masuk dalam grup WhatsApp (WA) Jurnalis Kota. 

Saniah, mengirim kabar duka atas meninggalnya Alta Zaini, Keuchik Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh pada Selasa (6/5/2025).

"Innalillahiwainnailaihirajiun Telah berpulang kerahmatullah Geucik Lampulo, Pak Alta barusan di RSUZA. Semoga diampuni dosanya dan dilapangkan kuburnya," bunyi pesan tersebut. 

Saniah juga mengirim tiga foto almarhum yang memakai baju dinas keuchik. 

Selain dari Saniah, pesan berantai lainnya juga masuk yang mengabarkan hal serupa.

Untuk diketahui, Alta Zaini merupakan salah satu keuchik yang banyak menuai prestasi. 

Baca juga: Askeba Sorot tidak Tertatanya Jaringan Kabel Listrik dan Internet, Alta Zaini: Bahayakan Keselamatan

Di samping menjabat Keuchik Lampulo, ia juga menjabat Ketua Asosiasi Keuchik Kecamatan Kuta Alam (Asokulam).

Semasa hidupnya, Alta Zaini dekat dengan banyak pihak. Termasuk kalangan media. 

Selaku anggota RAPI, ia banyak membantu wartawan dalam menyuplai informasi ketika ada peristiwa. 

Selama menjabat Keuchik Lampulo, sejumlah prestasi baik tingkat kota, provinsi hingga nasional diraihnya.

Baca juga: Bantu Perangi Narkoba, Kapolresta Banda Aceh Beri Penghargaan untuk Gampong Lampulo

Terbaru pada tahun 2024, ia meraih Anugerah Paralegal Justice Award (PJA) 2024.

Penghargaan ini diberikan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada Sabtu malam (1/6/2024) di Bidakara Hotel Jakarta.

Dalam ajang bergengsi ini, Alta Zaini menerima PIN lencana Non Litigation Peacemaker (NL.P), Medali PJA, Jubah NL.P, Sertifikat PJA, Sertifikat Anubhawa Sasana Jagaddhita, Anugerah Ketua Angkatan, dan berhak menyandang gelar non-akademik Non Litigation Peacemaker (NL.P) yang disematkan di belakang namanya.(*)

Baca juga: Diajak Kerja Ke Kalimantan, Warga Pidie dan Banda Aceh Tertipu, 8 Bulan tak Menerima Gaji