Ia menekankan pentingnya upaya preventif, terutama dengan memperkuat peran keluarga, komunitas, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.
Menurutnya, perlindungan terpadu dan pemenuhan hak anak hanya bisa tercapai melalui koordinasi yang kuat antar pihak.
“Komitmen dan kontribusi semua elemen adalah kunci untuk membangun Aceh yang lebih aman bagi perempuan dan anak,” ujar Riswati.
Ia berharap, setiap anak di Aceh mendapatkan perlindungan yang layak demi tumbuh kembang yang optimal.
Workshop ini dipandu oleh Dr Nursiti dari Pusat Riset Gender USK, dan Ernawati, Kordiv Pemas Flower Aceh.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari DPPPA Aceh, Unicef, Dinas Sosial Aceh, LBH Banda Aceh, dan DP3AP2KB Banda Aceh.
Beberapa narasumber pemantik yang hadir antara lain Kabid Pemenuhan Hak Anak DPPPA Aceh, Amrina Habibi, Konsultan Child Protection Unicef, Bambang Febriandi Wibowo, Direktur LBH Banda Aceh, Aulianda Wafisa, Pekerja Sosial Madya Dinas Sosial Aceh, Rita Mayasari, serta Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Risda Zuraida, SE.(*)