"Dan update dari Mabes Polri dikatakan sudah 90 persen penyelidikan. Artinya tinggal 10 persen lagi, dan ujung daripada 10 persen itu tinggal diproses, tes laboratorium forensik di Puslabfor Mabes Polri," kata Ahmad.
"Nah, kami khawatir bahwa ini sebenarnya bukan tindak lanjut dalam rangka melakukan tindakan penyidikan, tetapi merupakan bagian dari upaya penyelamatan ijazah palsu Jokowi, dengan modus operandi seolah-olah menindaklanjuti dumas," tambahnya.
"Seolah-olah melakukan proses terhadap sejumlah pihak untuk diambil keterangan,”
“Ujungnya adalah tes laboratorium forensik terhadap ijazah. Dan nanti hasilnya akan dikatakan identik. Asli. Tidak ada masalah dalam ijazah itu," lanjutnya.
"Berarti ini kan langkah untuk menyelamatkan Jokowi. Sehingga, seolah-olah selama ini yang mengkritisi ijazah palsu itu sebagai suatu fitnah dan pencemaran," terangnya.
"Hasil tes ini nanti akan diperkuat untuk melakukan proses di Polda Metro Jaya sehingga laporan Saudara Jokowi seolah-olah memiliki legal standing atau posisi dasar hukum karena dia merasa difitnah, merasa dicemar," imbuh Ahmad.
"Ijazahnya itu asli. Apa bukti ijazahnya asli? Sudah dites di Mabes Polri sehingga prosesnya ke klien kami dampaknya," katanya.
Ahmad pun menegaskan tindakan Bareskrim Mabes Polri adalah langkah untuk menyelamatkan Jokowi dan menyebut para pengkritisi dugaan ijazah palsu melakukan fitnah.
"Jadi ada dua targetnya. Satu melindungi Jokowi dengan modus operandi ijazah yang ujungnya adalah identik,
“Kedua, mengkriminalisasi klien kami dengan hasil tes itu juga, yang menunjukkan bahwa 'oh, ini ijazah enggak ada masalah,' berarti kalian fitnah, kalian melakukan pencemaran. Skenario besarnya begitu yang saya baca," tandas Ahmad.
Ijazah Jokowi Dilakukan Uji Forensik
Jokowi menyerahkan ijazah SMA dan kuliah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Bareskrim Polri untuk dilakukan uji Laboratorium Forensik.
Penyerahan ijazah itu dilakukan melalui adik ipar Jokowi, Wahyudi Andrianto ke penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, pada Jumat (9/5/2025).
Ijazah itu diserahkan buntut tudingan ijazah palsu yang dilayangkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dalam bentuk aduan masyarakat (dumas) di Bareskrim Polri.
Ada dua ijazah yang diserahkan, yakni ijazah SMAN 6 Solo dan ijazah dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Adik Iriana itu tidak berbicara kepada awak media yang menunggu di lokasi.