Keduanya mengaku, mereka bisa berangkat haji dan dua kali umrah berkat hasil dari kebun kopi. Katanya, dari hasil panen kopi, ia sisihkan yang kemudian ia pakai untuk daftar dan pelunasan biaya haji.
Meskipun juga memiliki memiliiki beberapa petak sawah warisan di kampungnya, Atang Jungket, Kecamatan Bies, ia mengaku dana untuk mendaftar haji semuanya dari hasil kebun kopi. "Semuanya kebun, izin Allah. Dari kopi semuanya, kumpul-kumpul kami," cerita awan Dahlan.
Pasangan sepuh ini sebenarnya tidak menyangka akan berangkat haji tahun ini, karena baru mendaftar haji 5 tahun lalu. Namun takdir berkata lain, mereka termasuk dalam kuota prioritas khusus jamaah lansia. Mungkin ini jawaban dari doa-doa Anan Dahniar setiap kali shalat, baik di rumahnya maupun di Makkah dan Madinah ketika umrah.(mun)