Cuma Butuh 60 Detik! Tes Gampang Ini Bisa Ungkap Risiko Demensia Sejak Dini! Begini Caranya
SERAMBINEWS.COM-Banyak orang merasa cemas ketika mendengar kata demensia.
Terlebih jika mereka pernah melihat orang yang dicintai mengalami penurunan daya ingat atau kebingungan yang parah akibat kondisi seperti Alzheimer.
Tapi tahukah kamu, ada tes sederhana berdurasi 60 detik yang bisa memberikan gambaran awal tentang kesehatan otak kita?
Penelitian terbaru mengungkap bahwa tes singkat ini bisa membantu mendeteksi tanda-tanda awal penurunan fungsi kognitif, yang sering menjadi pertanda awal demensia.
Baca juga: Cinta Saja Tak Cukup, dr Boyke Tegaskan Pentingnya Tes Kesehatan Premarital Check Up Sebelum Menikah
Apa Itu Tes 60 Detik Ini?
Dilansir dari GB News (16/5/2025), Dr. Matthew Motisi, seorang dokter bedah ortopedi dari Baptist Health Orthopaedic Care di Miami, menjelaskan bahwa tes ini sangat mudah dilakukan di rumah. Kamu hanya butuh pena dan selembar kertas.
"Ambil pensil dan kertas, lalu pilih kategori besar yang memuat banyak item (misalnya buah, hewan, atau acara TV). Atur timer ponsel Anda selama satu menit dan tekan mulai," kata Dr. Motisi kepada Prevention.
Setelah timer berjalan, tugasmu adalah menuliskan sebanyak mungkin hal yang masuk ke dalam kategori tersebut dalam waktu satu menit.
Misalnya, jika kamu memilih kategori "buah", maka kamu bisa menulis pisang, apel, mangga, jeruk, dan seterusnya, sebanyak yang kamu bisa pikirkan.
Berapa Skor yang Normal?
Menurut para ahli, idealnya seseorang bisa menyebutkan lebih dari 21 benda dalam satu menit.
Tapi, jika kamu bisa menuliskan setidaknya 15 item, itu masih dianggap normal.
Namun, jika kamu hanya bisa menulis kurang dari 15, ini bisa jadi pertanda ada gangguan kognitif.
Bahkan, menurut sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Psychiatry pada tahun 2007, orang yang gagal menyebutkan 15 item memiliki risiko 20 kali lebih tinggi terkena Alzheimer dibandingkan mereka yang berhasil.
Baca juga: Cuma Jalan Kaki 9.000 Langkah, Risiko Kanker Turun Drastis 26 Persen! Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tes Ini Makin Penting Seiring Bertambahnya Usia
Pada tahun 2022, dilakukan studi lanjutan terhadap 69 orang dewasa.
Hasilnya menunjukkan bahwa skor dalam tes ini cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Lebih dari itu, mereka yang memiliki skor rendah juga ditemukan memiliki kadar tinggi dari amiloid-β, yaitu salah satu zat yang sering ditemukan dalam otak penderita Alzheimer.
Tes Kognitif Lain yang Populer: Menggambar Jam
Selain tes 60 detik ini, ada juga tes kognitif lain yang cukup dikenal luas, yaitu tes menggambar jam.
Tes ini sangat sederhana:
- Ambil kertas kosong.
- Gambar lingkaran seperti bentuk jam analog.
- Tambahkan angka 1 hingga 12 pada tempat yang tepat.
- Gambar jarum jam yang menunjuk ke pukul 11.10.
Terdengar mudah, bukan? Tapi justru di sinilah tantangannya.
Tes ini digunakan oleh layanan kesehatan seperti NHS di Inggris selama bertahun-tahun.
Jika seseorang menggambar jam dengan angka yang salah urutan, tidak seimbang, atau jarum jam yang tidak sesuai, hal ini bisa jadi tanda awal penurunan fungsi otak.
Namun, jika gambar jam terlihat normal dan akurat, maka "kemungkinan besar orang tersebut tidak mengalami demensia," kata pihak NHS.
Baca juga: Trump Klaim Perdamaian Ukraina Tak Akan Terjadi Tanpa Dirinya Bertemu Putin
Mengapa Tes-Tes Ini Penting?
Demensia bukanlah bagian normal dari penuaan, meski memang lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut.
Saat ini, sekitar 1 juta orang di Inggris hidup dengan demensia, dan Alzheimer adalah penyebab paling umum.
Menurut laporan dari Alzheimer’s Society, biaya perawatan demensia di Inggris telah mencapai sekitar £42 miliar per tahun.
Angka ini diperkirakan melonjak hingga £90 miliar dalam 15 tahun ke depan karena populasi yang terus menua.
Pada tahun 2022 saja, 74.261 orang meninggal akibat demensia di Inggris, menjadikannya sebagai penyebab kematian terbesar di negara tersebut, menurut data dari Alzheimer’s Research UK.
Bisakah Demensia Dicegah?
Kabar baiknya, banyak ahli percaya bahwa sekitar 40 persen kasus demensia sebenarnya bisa dicegah melalui perubahan gaya hidup.
Beberapa langkah yang bisa kamu ambil antara lain:
- Makan makanan sehat, terutama yang kaya antioksidan dan lemak sehat seperti diet Mediterania.
- Rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
- Tidak mengonsumsi alkohol.
- Melatih otak, seperti bermain teka-teki, membaca, atau belajar hal baru.
Baca juga: Gaza Kembali Dibombardir, Lebih dari 74 Warga Palestina Tewas: “Anak-anak Tak Bersalah Sedang Mati”
Tes sederhana 60 detik ini mungkin terlihat sepele, tapi bisa menjadi alat awal yang berguna untuk mendeteksi risiko penurunan daya pikir.
Meski tidak bisa menggantikan diagnosis dokter, tes ini bisa menjadi pengingat untuk lebih memperhatikan kesehatan otak, terutama jika kita atau orang terdekat mulai menunjukkan gejala yang mencurigakan.
Seperti yang diingatkan Dr. Motisi, "Dengan alat sederhana seperti ini, kita bisa lebih cepat sadar dan bertindak lebih awal jika ada sesuatu yang tidak beres."
Ingat, semakin cepat gejala terdeteksi, semakin besar peluang untuk memperlambat atau bahkan mencegah perkembangan demensia. Tidak ada salahnya mencoba, kan?
Baca juga: Trump Tiba di Arab Saudi, Fokus Amankan Investasi Triliunan Dolar dan Dorong Kerja Sama Ekonomi
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)