Konflik Palestina dan Israel

Gaza Kembali Dibombardir, Lebih dari 74 Warga Palestina Tewas: “Anak-anak Tak Bersalah Sedang Mati”

Menurut pejabat kesehatan di Gaza, sedikitnya 57 orang tewas hanya dalam semalam hingga Kamis (15/5/2025) dalam rentetan serangan di Kota Khan Younis,

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
khaberni/tangkap layar
JENAZAH PARAMEDIS - Jenazah para paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang menjadi korban penembakan Israel pada 23 Maret 2025 di Rafah, Gaza Selatan. 

Gaza Kembali Dibombardir, Lebih dari 74 Warga Palestina Tewas: “Anak-anak Tidak Bersalah Sedang Mati”

SERAMBINEWS.COM – Gelombang serangan udara Israel kembali menewaskan puluhan warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. 

Serangan ini terjadi di tengah konflik yang sudah berlangsung selama lebih dari 19 bulan dan telah menelan puluhan ribu korban jiwa.

Menurut pejabat kesehatan di Gaza, sedikitnya 57 orang tewas hanya dalam semalam hingga Kamis (15/5/2025) dalam rentetan serangan di Kota Khan Younis, wilayah selatan Gaza.

Para korban berasal dari kawasan permukiman padat penduduk, dan rumah-rumah yang diserang runtuh total.

Dilansir dari kantor berita Aljazeera (15/5/2025), tim medis di Nasser Medical Complex melaporkan bahwa banyak korban yang dibawa ke rumah sakit adalah anak-anak dan lansia. 

Mereka mengalami luka parah atau meninggal di tempat karena ledakan dahsyat dari serangan udara.

Warga Palestina: Ini Perang terhadap Warga Sipil

Hasan Moqbel, seorang warga yang mengungsi, menyampaikan kesaksiannya kepada Al Jazeera.

“Mereka telah membom Gaza selama 19 bulan. Apa yang tersisa di Gaza? Anak-anak yang tidak bersalah sedang mati. Tidak ada aktivitas bersenjata di sini. Sebagian besar dari mereka adalah orang tua dan anak-anak,” ujarnya penuh amarah.

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Anjlok Lagi! Terendah Sejak April, Berikut Harga per Mayam, 15 Mei 2025

Jurnalis Palestina Jadi Korban

Salah satu korban jiwa dalam serangan itu adalah Hassan Samour, seorang jurnalis Palestina.

Ia tewas bersama anggota keluarganya saat rumah mereka di Bani Suheila, wilayah timur Khan Younis, dihantam serangan udara Israel.

Tragisnya, ini bukan kejadian pertama yang menimpa jurnalis.

Awal minggu ini, Hassan Aslih, jurnalis lainnya, juga meninggal dunia dalam serangan pesawat nirawak Israel yang menyasar bagian gawat darurat Rumah Sakit Nasser.

Saat itu, Aslih sedang menjalani perawatan atas luka-luka dari serangan sebelumnya.

Menurut data dari Committee to Protect Journalists (CPJ), sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 170 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Gaza, menjadikan wilayah tersebut sebagai salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi pekerja pers.

Gelombang Pengungsian Baru

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved