Karena waktu yang lama menunggu jadwal terbang kembali, para penumpang transit diberikan kesempatan ikut Touristanbul, suatu 'city tour' Istanbul gratis yang disediakan oleh Turkish Airline. Penginapan gratis juga disediakan. Para penumpang boleh memilih apakah akan mengikuti tur atau istirahat di hotel (tetapi tidak bisa keduanya). Luar biasa pelayanan yang diberikan oleh maskapai ini. Dengan dua kali hidangan makanan besar selama penerbangan, yang tentu saja makanannya halal, serta bandara yang luas dan bersih, membuat penumpangnya betah berlama- lama di bandara ini.
Saya memutuskan untuk ikut Touristanbul supaya bisa menikmati indahnya Kota Istanbul sekaligus bisa berkenalan dengan banyak penumpang transit lainnya dari berbagai negara dan tujuan.
Saya pilih 'tour half day' dari pukul 08.30-15.00 karena waktu penerbangan saya pukul 20.15. Kunjungan tur yaitu ke Dohmabalce Palace. Dohmabalce adalah istana terbesar bergaya Eropa pertama di Istanbul yang dibangun pada tahun 1840-an. Merupakan tempat kediaman resmi Sultan Ottoman mulai tahun 1856. Istana Dolmabahçe ini sangat luas, merupakan salah satu 'landmark' bersejarah dan penting di Istanbul, Turkiye.
Di dalamnya terdapat 46 aula yang dirancang dengan sangat rumit. Istana ini juga berfungsi sebagai pusat administrasi utama Kekaisaran Ottoman.
Setelah puas menikmati istana tersebut, kami juga dibawa ke Ortakey Square, pusat jajanan dan pasar yang menjual banyak aksesori.
Semua perjalanan tur secara gratis, termasuk sarapan dan makan siang. Setelah tur berakhir, kami diantar kembali ke bandara untuk proses imigrasi dan berangkat ke tujuan masing- masing.
Saya berangkat ke Meksiko dengan penerbangan menempuh waktu 14,5 jam dan tepat pukul 01.35 waktu Meksiko kami mendarat di Bandara Benito Juarez International.
Total perjalanan dari Jakarta sampai ke Mexico adalah 41 jam. Sungguh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, tetapi tetap semangat ditempuh untuk melaksanakan tugas mewakili Indonesia menghadiri Kongres IPA.