SERAMBINEWS.COM - Di era modern, mesin cuci telah menjadi solusi praktis bagi banyak rumah tangga dalam mengatasi tumpukan pakaian kotor.
Proses mencuci yang dulunya menguras tenaga kini bisa diselesaikan dengan satu sentuhan tombol.
Namun bagi umat Islam, persoalan mencuci pakaian tak sebatas bersih secara fisik, tetapi juga harus memastikan kesuciannya.
Dalam ajaran Islam, kebersihan dan kesucian bukan sekadar anjuran, tapi bagian penting dari ibadah.
Suci dari hadas dan najis adalah syarat sah untuk melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca atau menyentuh Al-Qur’an, hingga saat melakukan ibadah tawaf di Ka'bah.
Oleh karena itu, pakaian-pakaian yang digunakan saat melaksanakan ibadah-ibadah tersebut harus dipastikan kesuciannya terjaga.
Islam pun telah mengajarkan umatnya bagaimana tata cara bersuci yang benar, mulai dari cara mensucikan badan hingga hal-hal kecil lainnya yang ada dalam kehidupan.
Termasuk tata cara mencuci pakaian yang benar agar terlepas dari najis.
Namun kemudian muncul pertanyaan, apakah mencuci pakaian menggunakan mesin cuci dapat membuat pakaian menjadi suci?
Bagaimana hukum mensucikan pakaian langsung di dalam mesin cuci?
Baca juga: Bagaimana Hukum Mensucikan Pakaian Langsung Dalam Mesin Cuci, Bolehkah? Ini Penjelasannya
Hukum mensucikan pakaian langsung dalam mesin cuci
Persoalan mengenai hukum mensucikan pakaian langsung dalam mesin cuci dijelaskan oleh Abi H Zahrul Mubarrak MPd atau lebih dikenal Abi Mudi dalam sebuah kajiannya yang juga diunggah di YouTube Mudi Tv, pada 23 Juli 2021 lalu.
Seperti dijelaskan Abi H. Zahrul Mubarrak MPd dalam video berjudul 'Cara Menyucikan Pakaian Dengan Mesin Cuci', suci atau tidaknya pakaian yang disucikan langsung dalam mesin cuci tergantung bagaimana caranya.
Berikut tayangan video penjelasan lengkap Abi H. Zahrul Mubarrak, M.Pd.
"Apakah suci pakaian yang kita sucikan dengan mesin cuci?" kata ustad yang akrab disapa Abi Mudi membaca pertanyaan dari salah satu jamaah.
"Itu tergantung bagaiamana cara kita menggunakan mesin cuci tersebut," jawabnya.
Dijelaskan Abi Mudi, jika airnya mengalir dari atas kemudian bagian bawah atau saluran tabung mesin cuci terbuka, maka cara tersebut dapat membuat pakaian jadi suci.
"Karena ada ijraul ma', artinya ada kita alirkan air," terang Abi Mudi.
Namun berbeda jika saluran tabung mesin cuci dalam keadaaan tertutup saat mencuci pakaian.
Hal itu akan membuat semua pakaian jadi tercampur, terutama jika terdapat pakaian bernajis diantaranya.
"Sebab syarat untuk mensucikan adalah harus ada mengalirnya air. Itu yang jadi masalah," ujarnya.
Baca juga: Hukum Lupa Sujud Sahwi dalam Shalat, Tetap Sah atau Tidak? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Lebih lanjut dijelaskan, saat menggabungkan pakaian bernajis dan tidak bernajis dalam satu wadah, kemudian air yang dimasukkan ke dalam wadah tersebut dibiarkan tergenang atau tidak mengalir.
Maka air tersebut menjadi tidak suci.
Ini karena air yang sudah terkena najis masih tetap di dalam bejana atau tidak mengalir ke tempat lain.
Sehingga najis yang sudah bercampur dalam air itu akan membaur ke seluruh pakaian dalam wadah tersebut.
Cara mensucikan pakaian dengan mesin cuci sesuai syariat Islam
Lantas adakah solusi lain yang lebih mudah agar pakaian yang dicuci dengan mesin cuci tetap terjaga kesuciannya?
Disampaikan Abi Mudi, sebaiknya tidak mencuci pakaian yang bernajis dan tidak bernajis secara bersamaan.
Sebelum dicuci, pakaian yang kotor karena keringat atau debu dipisah terlebih dahulu dengan pakaian yang kotor karena terkena najis.
"Kebanyakan dari kita biasanya malas, baju yang kotor karena keringat disatukan dengan yang bernajis. Kemudian dicuci secara bersamaan. Kenapa tidak dipilah-pilah," katanya.
Abi Mudi pun menjelaskan bagaimana cara mencuci pakaian dengan mesin cuci sekaligus cara menyucikannya.
Saat mencuci, kata Abi Mudi, pisah terlebih dahulu antara baju yang kotor karena terkena najis dan baju yang kotor selain dari terkena najis.
Atau jika ingin mencucinya secara bersamaan bisa, namun butuh proses yang memakan waktu sedikit lebih lama.
Yaitu harus ada proses mensucikan pakaian setelah pakaian dicuci dengan mesin cuci.
"Hidupkan dulu mesin cuci. Biarkan berputar terus. Itu masih dalam keadaaan belum suci saat diputar itu. Nanti harus ada proses terakhir untuk mensucikan," papar Abi Mudi.
Untuk proses pensuciannya, jelas Abi Mudi, caranya yaitu dengan membuka keran air pada mesin cuci untuk mengalirkan air.
Baca juga: Bolehkah Wanita Shalat Dzuhur sebelum Jumatan Selesai? Buya Yahya Ungkap Waktu yang Tepat
Buka juga bagian saluran pembuangannya.
"Buka keran dari atas, buka pembuangan di bawahnya agar air bisa mengalir," jelasnya.
Selanjutnya, biarkan mesin cuci bekerja dengan kondisi keran air dan saluran pembuangannya terbuka.
"Biarkan berputar, dalam keadaaan air hidup di atas, sementara di bagian bawahnya terbuka. Jika sudah diyakini tak ada lagi najisnya, sudah habis dialirkan, baru tutup saluran bawahnya," tambah Abi Mudi.
Baru kemudian, sambungnya, isi kembali air ke dalam tabung mesin cuci hingga penuh.
Lalu tutup keran dan biarkan mesin cuci kembali berputar.
Agar pekerjaan jadi lebih mudah, Abi Mudi menyarankan sebaiknya dirumah disediakan keranjang pakaian kotor yang berbeda-beda.
Antara pakaian yang kotor karena keringat atau debu tidak disatukan dalam satu keranjang pakaian yang terkena najis seperti misalnya kencing.
Sehingga pakaiannya tidak bercampur ketika dicuci.
"Nanti yang terkena kencing atau najis kita sucikan dulu di luar, baru dimasukkan ke dalam mesin cuci,"
"Jadi walaupun kita campur tidak apa-apa lagi," sebutnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI