Cuitan Yusuf Leonard Henuk ini mendapat kecaman dari sejumlah pihak karena sebuah tindakan rasisme.
Karena dikecam dan didemo mahasiswa, Yusuf Leonard Henuk bersikukuh tak akan meminta maaf atas cuitannya di Twitter yang menyebut orang Papua bodoh.
Ia tetap berpegang pada klarifikasi yang sudah disampaikannya di Twitter, bahwa frasa 'orang Papua bodoh' yang ia tulis hanya dialamatkan kepada orang-orang Papua yang membela aktivis HAM Veronica Koman dan Natalius Pigai.
Seorang mahasiswi Papua menyampaikan dengan nada berapi-api bahwa Yusuf telah merusak nama baik USU.
Yusuf juga mengatakan bahwa dirinya tidak takut dipenjara karena cuitannya itu. Ia juga yakin, kalaupun ia dipenjara, hukumannya tak akan lama.
Lantas karena masalah tersebut Yusuf Leonard dikeluarkan dari USU dan dimutasi ke Tarutung, Sumut, berdasarkan Surat Rektor USU nomor 2498/UNS.I.R/SDM/2021 pada 3 Maret 2021.
Setelah mengabdi di Tarutung, Tapanuli Uatara, ia malah tersandung kasus penghinaan terhadap Bupati Nikson Nababan dan dieksekusi Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara.
3. Pernah Minta Jadi Menteri Ke Presiden Jokowi
Terungkap juga, bahwa Yusuf pernah minta jatah menteri ke Presiden Jokowi.
Ia meminta jatah menteri melalui surat yang ia kirim melalui jasa pengiriman, ke alamat Istana Bogor Jalan Ir H Juanda Nomor 1, Kelurahan Paledang, Kecamatan Kota Bogor Tengah, Kotamadya Bogor.
Selain surat lamaran, ia juga menyertakan curriculum vitae (CV).
Dalam foto yang beredar, Yusuf mengaku sebagai pendukung setia Jokowi.
Dia menyampaikan keinginan untuk ditunjuk sebagai pengganti dua menteri yang ditangkap KPK.
Ia juga sesumbar punya pengalaman dan kemampuan melebihi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(Serambinews.com/ar)