SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa militer Israel telah berhasil membunuh salah satu pemimpin senior Hamas, Mohammed Sinwar.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung dalam pidatonya di depan anggota parlemen Israel (Knesset) pada Rabu (28/5/2025).
Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari upaya besar Israel untuk melemahkan kekuatan Hamas dan mengamankan wilayahnya dari ancaman kelompok tersebut.
Ia menyebut operasi militer di Jalur Gaza sebagai langkah strategis yang telah mengubah dinamika keamanan di kawasan Timur Tengah.
“Kami mengubah wajah Timur Tengah. Kami mengusir Hamas dari wilayah kami. Kami memasuki Jalur Gaza dengan kekuatan penuh,” ujar Netanyahu dalam pidatonya, dikutip dari CNN melalui Kompas pada (29/5/2025).
“Kami melenyapkan puluhan ribu pasukan mereka, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Mohammed Deif, Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Mohammed Sinwar,” tambahnya.
Meski Netanyahu mengklaim kematian Mohammed Sinwar, hingga saat ini Hamas belum memberikan konfirmasi.
Baca juga: Prabowo Berencana Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan MUI
Dalam pernyataan resmi sebelumnya, Hamas menegaskan bahwa hanya pihaknya yang memiliki wewenang untuk menyatakan apakah seorang pemimpin mereka telah tewas atau belum.
Mohammed Sinwar dikenal sebagai saudara kandung dari Yahya Sinwar, mantan pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, yang dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di wilayah Gaza selatan pada Oktober 2024.
Kedua bersaudara ini disebut-sebut memiliki peran sentral dalam operasi militer Hamas, khususnya dalam perang yang masih berlangsung hingga kini.
Serangan Besar ke Khan Younis
Melansir dari Kompas, klaim Netanyahu muncul tak lama setelah laporan serangan besar-besaran militer Israel terhadap Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza selatan, pada (13/5/2025).
Serangan tersebut terjadi sehari setelah Hamas membebaskan seorang tentara Israel-Amerika, Edan Alexander, yang sebelumnya ditawan.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), rumah sakit itu digunakan sebagai pusat komando dan infrastruktur bawah tanah oleh Hamas.
Baca juga: Bangun RS Ibu dan Anak di Gaza Palestina, UIN Ar-Raniry Donasikan Rp 50 Juta
Sejumlah pejabat senior Israel yang dikutip oleh CNN menyatakan bahwa serangan itu memang secara spesifik menargetkan keberadaan Mohammed Sinwar yang diyakini bersembunyi di lokasi tersebut.
Namun, serangan tersebut menuai kecaman karena menyebabkan korban sipil. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan puluhan orang tewas dan terluka, termasuk pasien dan tenaga medis.