Namun, cepatnya respons warga pakai peralatan seadanya untuk menyiram api berhasil mencegah kebakaran merambat ke bangunan utama sekolah hingga tiba mobil pemadam kebakaran dari Pos Induk Kota Bireuen.
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Kantor guru Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) SD Negeri 13 Peudada di Desa Meunasah Blang, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, terbakar, Senin (2/6/2025) sore.
Kebakaran tersebut sempat memicu kepanikan.
Namun, cepatnya respons warga pakai peralatan seadanya untuk menyiram api berhasil mencegah kebakaran merambat ke bangunan utama sekolah hingga tiba mobil pemadam kebakaran dari Pos Induk Kota Bireuen.
Tiga mobil pemadam dikerahkan menuju lokasi yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pos induk.
Setibanya di tempat kejadian, api telah berhasil dipadamkan oleh warga. Petugas pemadam kemudian melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api tersisa.
Menurut Muhammad Ali (38), warga setempat, sumber api belum diketahui secara pasti. Api awalnya terlihat di bagian kusen jendela kantor guru di Dusun Pang Amat, Desa Meunasah Blang itu.
Baca juga: Tolak Berhubungan Badan, Gadis 15 Tahun Dibunuh Pria Kenalan di Facebook, Mayat Dibuang ke Sungai
Puput (19), mantan murid sekolah tersebut, mengatakan bahwa saat melintas di dekat lokasi, ia melihat api menyala di atas meja belajar murid yang tertutup kursi di luar dinding kelas bagian timur.
Ia segera menuju lokasi dan berusaha memadamkan api tersebut. Tak lama, ia juga melihat kobaran api lain di kusen jendela kantor guru, lalu segera meminta bantuan warga.
“Puluhan warga datang berlarian dan langsung menyiram air. Ada juga warga yang menghubungi petugas pemadam,” ujar Muhammad Ali.
Beberapa menit kemudian, tiga mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Api sudah padam, berkat kesigapan warga sehingga bangunan sekolah lainnya selamat dari musibah tersebut.
Akibat kejadian itu, bagian kusen, sebagian asbes, dan loteng ruangan kantor guru hangus terbakar. Sementara ruangan lainnya berhasil diselamatkan.
Petugas damkar melakukan proses pendinginan untuk memastikan api benar-benar padam.
Baca juga: Anak 6 Tahun Tewas saat Kebakaran, Bupati Aceh Utara Copot Kalak BPBD dan Pejabat Damkar
Wardiah, guru SDN 13 Peudada, mengatakan bahwa saat kejadian ia sedang berada di rumahnya di Gampong Seunebok Paya.
“Saya baru selesai shalat dan mendapat telepon dari Putri, seorang warga sekaligus eks pelajar, yang mengabari bahwa sekolah terbakar,” ungkapnya.
Wardiah kemudian bergegas ke sekolah dan mendapati warga bersama petugas sedang berjibakummemadamkan api. Sumber api, kata Wardiah, hingga kini belum diketahui secara pasti. (*)