Harga Emas Stabil Jelang Rilis Data Penggajian AS, Investor Pantau Ketidakpastian Global
SERAMBINEWS.COM-Harga emas bergerak stabil pada Kamis (5/6/2025), karena investor bersikap hati-hati menjelang rilis data ketenagakerjaan penting dari Amerika Serikat yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Ketidakpastian ekonomi global serta tensi politik turut menjadi latar belakang yang mendukung permintaan terhadap emas sebagai aset aman.
Dilansir dari kantor berita Reuters (6/5/2025), pada pukul 02.10 GMT, harga emas di pasar spot tercatat stabil di level $3.372,82 per ons, sementara harga emas berjangka AS sedikit turun sebesar 0,1 persen menjadi $3.395,50 per ons.
“Seperti kebanyakan pasar saat ini, emas berada dalam pola bertahan dan bergantung pada berita utama perdagangan Trump mendukung, tetapi ragu untuk diperdagangkan di atas level tertinggi minggu ini,” ujar Matt Simpson, analis senior di City Index.
Menurut Simpson, volatilitas di pasar emas juga cenderung ditekan menjelang pernyataan dari sejumlah anggota Federal Open Market Committee (FOMC) dan rilis laporan Non-Farm Payrolls (NFP) pada hari Jumat.
"Jika data pekerjaan menunjukkan angka yang lebih kuat dari perkiraan, itu bisa menjadi tekanan bagi harga emas," tambahnya.
Baca juga: Tol Sigli Banda Aceh Seksi 1 Resmi Beroperasi Secara Fungsional Selama Libur Idul Adha 2025
Sektor Jasa Melemah, Tanda-Tanda Stagflasi Muncul
Dari sisi ekonomi, sinyal perlambatan semakin terlihat.
Sektor jasa AS dilaporkan mengalami kontraksi pada bulan Mei, untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor bisnis mulai tertekan oleh biaya input yang lebih tinggi dan kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap stagflasi situasi ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan lambat, pengangguran tinggi, dan inflasi tinggi secara bersamaan.
Dukungan tambahan bagi harga emas datang dari laporan Federal Reserve yang mencatat adanya perlambatan aktivitas ekonomi.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa naiknya tarif telah meningkatkan biaya dan harga, memberikan beban tambahan terhadap pelaku bisnis.
Emas juga memperoleh dorongan setelah Presiden AS Donald Trump kembali menyerukan kepada Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk memangkas suku bunga.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Trump menegaskan bahwa pelonggaran moneter sangat diperlukan di tengah tekanan global yang meningkat.
Baca juga: Harga Emas Mulai Turun Lagi, Efek Domino dari Drama Trump vs Xi Jinping?
Data ADP Melemah, Pasar Tunggu NFP
Laporan ketenagakerjaan swasta dari ADP menunjukkan bahwa sektor swasta AS hanya menambahkan jumlah pekerja paling sedikit dalam lebih dari dua tahun pada bulan Mei.
Angka ini memicu kekhawatiran akan melambatnya pasar tenaga kerja, dan investor kini fokus pada laporan penggajian nonpertanian (NFP) yang akan dirilis Jumat untuk petunjuk lebih lanjut.
Ketegangan Dagang Meningkat, Trump Tekan Tiongkok
Di sisi lain, tensi geopolitik dan perang dagang turut mendukung daya tarik emas.
Kebijakan tarif Trump terhadap baja dan aluminium kembali diberlakukan, dengan ancaman tarif tambahan pada bulan Juli jika negosiasi dagang tidak membuahkan hasil.
Trump juga menyebut Presiden Tiongkok, Xi Jinping, sebagai "orang yang sangat sulit diajak berunding", memperkuat spekulasi bahwa pembicaraan telepon yang direncanakan minggu ini tidak akan mudah dan penuh ketegangan.
Emas biasanya mendapat keuntungan dalam situasi seperti ini.
Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian, emas cenderung menguat saat kondisi ekonomi melemah dan ketegangan politik meningkat.
Apalagi, lingkungan suku bunga rendah yang didorong oleh potensi pemangkasan oleh The Fed bisa semakin mengangkat harga logam mulia ini.
Baca juga: Trump Kembali “Menggila”! Tarif Baja Digas Jadi 50 Persen, Ekonomi Global Siaga Satu!
Harga Logam Lainnya
Sementara itu, harga perak spot tercatat turun 1,3 persen menjadi $34,51 per ons.
Platinum naik 0,9 persen menjadi $1.093,07, sementara paladium tetap stabil di $1.001,70 per ons.
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Baca juga: 367 Rudal dan Drone Menghujani Ukraina! Zelenskiy Teriak, Trump Ledakkan Emosi pada Putin!