Menurut Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade, penguatan dolar menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas.
Baca juga: Emas Melejit! Ketegangan Israel-Iran dan Seruan Trump Bikin Harga Melonjak Drastis!
“Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran menyebabkan dolar menerima aliran pembelian yang aman di pasar mata uang. Kenaikan USD ini telah mematok kembali emas dan menyebabkan kinerja logam mulia menjadi sangat lesu meskipun ada risiko yang berasal dari konflik,” jelasnya.
Indeks dolar AS (.DXY) tercatat naik 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya.
Penguatan dolar ini membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan.
Ketegangan Memanas: AS-Iran-Israel
Situasi geopolitik semakin panas setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengisyaratkan kemungkinan perubahan rezim di Iran.
Ini terjadi setelah militer AS menjatuhkan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon ke wilayah gunung di atas situs nuklir Fordow, salah satu fasilitas militer utama Iran.
Iran membalas dengan pernyataan keras, berjanji akan mempertahankan diri.
Di sisi lain, ketegangan juga meningkat antara Iran dan Israel.
Jet-jet tempur Israel dilaporkan menyerang sejumlah target militer di wilayah barat Iran, menurut keterangan juru bicara militer Israel.
Baca juga: Fakta-Fakta 4 Pulau Aceh yang Kini Masuk Sumut, dari Somasi Gubernur hingga Adanya Makam Aulia
Reaksi Pasar: Saham Turun, Minyak Naik
Dampak dari konflik ini terasa di pasar global.
Saham-saham Asia mengalami penurunan pada hari Senin, sementara harga minyak sempat menyentuh level tertinggi dalam lima bulan.
Namun, secara keseluruhan belum terlihat adanya aksi jual besar-besaran yang mengindikasikan kepanikan pasar.
Data Ekonomi AS dan Prospek Emas
Sementara itu, laporan kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve AS yang dirilis Jumat lalu menunjukkan bahwa inflasi masih tetap tinggi dan pasar tenaga kerja AS cukup kuat.
Data ini memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam waktu dekat kondisi yang umumnya kurang menguntungkan bagi harga emas.
Secara teknikal, analis Wang Tao dari Reuters menyebut bahwa harga emas spot berpotensi menguji ulang level support di $3.348 per ons.